Tiga Remaja di Pesisir Selatan Diamankan Saat Keluyuran Tengah Malam, Satu Diantaranya Perempuan

Satpol PP amankan remaja
Tiga remaja diamankan di kantor Dinas Satpol PP dan Damkar karena keluyuran hingga tengah malam. (Ist)

KITASIAR.com – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat sering amankan remaja yang keluyuran tengah malam.

Selain banyak mengamankan pelajar yang sering bolos sekolah, penegak Perda Nomor 01 Tahun 2016 tentang Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum (Trantibum) itu juga meminta para orang tua untuk dapat menjaga dan mengarahkan anak-anaknya kepada kegiatan yang lebih bernilai positif.

Peran orang tua dinilai penting agar anak-anak mereka terhindar dari dampak buruk perkembangan pergaulan dan teknologi yang disalahgunakan.

“Nah, Pada hari Minggu dini hari (14/08/2022) pukul 01.30 WIB, kami Satgas Trantibum mengamankan 3 orang anak remaja yang terdiri dari 1 orang perempuan dan 2 orang laki-laki yang masih keluyuran sampai larut malam di Kawasan Wisata Pantai Carocok Painan,” jelas Agung selaku Kepala Bidang Trantibum, Dinas Satpol PP dan Damkar Pessel, Senin (15/8/2022) di Painan.

Bacaan Lainnya

Dalam kondisi tengah malam, tiga orang remaja tersebut masih nongkrong di belakang Ikon Wisata Carocok Painan. Dua diantaranya kata Agung masih pelajar.

“Dan, tidak wajar anak remaja apalagi perempuan masih keluyuran sampai larut malam,” ujarnya.

Karena ketahuan oleh Petugas Satgas Trantibum, alhasil mereka dibawa petugas ke Kantor Dinas Satpol PP dan Damkar Pessel. Remaja itu diberikan pembinaan dan memanggil kedua orangtuanya.

Selanjutnya, orang tua dan anaknya menandatangani surat perjanjian di atas materai Rp10 ribu dan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama karena melanggar Perda 01 tahun 2016.

“Usai menandatangani surat perjanjian di atas materai Rp10 ribu bersama orang tuanya. Barulah mereka dipulangkan pada hari yang sama sekitar pukul 14.00 WIB,” tuturnya.

Agung mengatakan agar orang tua lebih ketat untuk mengawasi anak-anak mereka.

Kurangnya perhatian orang tua dalam mengontrol perilaku dan aktivitas anak-anak dalam keseharian dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif. (nik/ksr)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *