KITASIAR.com – Mushallah Nurul Ihsan di Basung Harapan Kampung Sungai Sirah Kenagarian Surantih sah beralih status jadi masjid. Hal itu ditandai dengan peresmian dan penandatangan prasasti oleh Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar, Jumat (21/1/2022).
“Alhamdulillah, perjuangan kami selama delapan bulan lebih membuahkan hasil. Terimakasih Pak Bupati dan Kemenag Pesisir Selatan,” kata Ketua Pengurus Masjid, Dt. Marjohan di sela peresmian.
Marjohan mengatakan, butuh perjuangan keras untuk merubah status tersebut. Selain memakan waktu yang panjang, berbagai rintangan ditemui selama proses pengurusan.
Namun, katanya, berkat kerja sama masyarakat, keinginan bersama itu akhirnya terwujud. Pengurus menyadari peralihan status bukan sekadar perubahan nama, melainkan juga peningkatan fungsi-fungsinya di tengah masyarakat.
“Selain pembangunan fisik, tanggungjawab kami sekarang, bagaimana menyemarakkan kegiatan di sini. Sehingga pergantian dari mushallah menjadi masjid betul-betul mencapai tujuan yang semestinya,” kata Marjohan.
Mewakili Kakan Kemenag, Kasi Bimas Kemenag Pesisir Selatan Firdaus mengatakan, pengusulan peralihan status disampaikan 2021 lalu. Baru dapat diberi rekomendasi 2022 ini karena berbagai pertimbangan.
Nurul Ihsan tercatat sebagai masjid kedua yang diresmikan sejak awal tahun. Minggu lalu, juga diresmikan salah satu masjid di Kecamatan Batang Kapas.
Menurutnya, fungsi masjid saat ini sudah semakin diperluas. Bergeser dari semata-mata tempat ibadah, menjadi kegiatan kemaslahatan lain.
“Fungsi masjid sudah bergeser pada pembentukan watak dan karakter. Menjadi tempat musyawarah, atau pembahasan kemaslahatan lainnya,” kata Firdaus.
Bupati Pesisir Selatan Rusma Yul Anwar mengatakan, Masjid Nurul Ihsan harus menjadi pusat pembinaan akhlak di Surantih dan Pesisir Selatan pada umumnya. Wujud dasar peralihan status mushallah jadi masjid, katanya, lahirnya kesalehan sosial di tengah masyarakat.
“Masjid mesti menjadi pusat semua pembinaan akhlak, prilaku, dan tatanan kehidupan. Wujud terakhir pengembangan kegiatan di masjid adalah melahirkan kepatuhan nilai di tengah-tengah masyarakat,” kata Bupati.
Bupati berharap, semua nilai yang diajarkan dalam masjid, dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai masjid hanya ramai ketika melaksanakan ibadah shalat semata.
Melainkan, lanjutnya, juga ramai oleh kegiatan keagamaan termasuk membuka ruang diskusi persoalan keumatan. “Jadikan masjid sebagai tempat tumbuh semua nilai kebajikan,” tuturnya.
Peresmian masjid ditandai dengan penandatangan prasasti oleh Bupati, peluncuran plang nama, hingga pengguntingan pita. Jumat perdana dilangsungkan, sekaligus makan bersama dengan menyembelih seekor sapi. Malam, dilanjutkan dengan hiburan gambus. (*)