Peletakan Batu Pertama Gedung SDIT Izzatul Qur’an Oleh Gubernur Sumbar, Ini Pesannya

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah melakukan peletakan batu pertama terhadap pembangunan Gedung SDIT Izzatul Qur'an di Kampung Pandan, Kenagarian Koto Nan Duo, Batang Kapas, Pesisir Selatan, Kamis (9/12/2021). Foto/ Bambang Putra Niko

PESISIR SELATAN, KITASIAR.com – Gubernur Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah melaksanakan peletakan batu pertama terhadap pembangunan Gedung Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Izzatul Qur’an yang bakal dibangun di Kampung Pandan, Kenagarian Koto Nan Duo, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Kamis (9/12/2021).

Mahyeldi menyampaikan yayasan Izzatul Qur’an yang juga sudah memiliki SDIT dan TKIT diharapkan menjadi bagian dan contoh dalam semangat pendidikan yang dilakukan Rasulullah SAW pada umat islam pada masa lalu dan untuk masa yang akan datang.

Menurut Gubernur, memang perbaikan terhadap generasi, umat dan bangsa ditopang besar melalui pendidikan.

“Sehingga seseorang yang mendapat pendidikan akan menghadirkan SDM yang berkualitas. Dan dengan kualitas yang dimilikinya, maka cara bertindak serta cara seseorang berbuat juga berbeda dengan orang-orang belum mendapat pendidikan. Ada nilai kesantunan di sana,” jelas Gubernur saat menyampaikan kata sambutan.

Bacaan Lainnya

Disampaikan, ketika Yayasan Izzatul Qur’an menghadirkan pendidikan di tengah masyarakat, terdapat dampak positif bagi lingkungan setempat. Lanjut dia, masyarakat sekitar akan terimbas dengan budaya dan prilaku yang ada di sekolah.

“Artinya apa?, pendidikan akan mempengaruhi pola pikir dan pola tindak bagi masyarsakat sekitar, yang nantinya memotivasi masyasrakat untuk tetap peduli dengan pendidikan,” tuturnya.

Selain itu, dampak lain yang dirasakan masyarakat di lingkungan sekolah juga menguntungkan masyarakat dalam pergerakan ekonomi. Karena keberadaan lembaga pendidikan tersebut akan melahirkan usaha-usaha kecil.

“Dampak ekonominya, yaitu akan lahir UMKM baru. Ada transaksi. Ada yang menjual dan membeli. Bergerak ekonomi masyarakat,” tuturnya.

Justru itu, Mantan Walikota Padang tersebut mengapresiasi upaya pembangunan Gedung SDIT Izzatul Qur’an di Kampung Pandan.

Dengan harapan, lembaga pendidikan tersebut dapat mencetus generasi yang berkualitas, berakhlak dan beriman serta bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Diketahui, Yayasan Izzatul Qur’an berdiri sejak 2017. Pada tahun selanjutnya, pihak yayasan mulai mendirikan TKIT dan berlanjut mendirikan SDIT pada 2019.

Berkat upaya bersama untuk memajukan lembaga pendidikan tersebut, alhasil TKIT yang baru berumur tiga tahun itu telah terakreditasi A.

Feby Rifli anggota DPRD Pessel, selaku pengawas pada yayasan Izzatul Qur’an mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut serta membawa prestasi terhadap sekolah yang berorientasi islami itu.

Secara perlahan, kata dia, kepercayaan masyarakat mulai tumbuh. Meskipun dalam kondisi sarana dan prasarana yang masih terbatas, partisipasi orang tua untuk mendaftarkan anak-anak mereka ke TKIT dan SDIT mengalami peningkatan.

“Karena tingginya minat masyasrakat, sehingga kami belum bisa menampung secara keseluruhan bagi peserta didik yang mendaftar. Kepercayaan ini akan kami jaga dengan baik,” ujarnya.

Ketua Yayasan Izzatul Qur’an Muslim mengatakan saat ini jumlah perserta didik TKIT telah mencapai 76 orang dengan 13 orang guru. Sementara, untuk TKIT 58 peserta didik dan 6 orang guru.

Pembangunan Gedung SDIT Izzatul Qur’an dibangun melalui sejumlah dana yang berasal dari pokok pikiran DPRD dari Feby Rifli sebesar Rp200 juta dan juga disupport melalui penggalangan dana dari para perantau.

Muslim menjelaskan yayasan yang dikelola bersama mencoba untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan melakukan transformasi.

Transformasi yang dilakukan tidak hanya dari lembaga pendidikan, tetapi juga menyeluruh yang meliputi guru, kepala sekolah, peserta didik hingga orangtua.

“kita bukan hanya mengajar. Tetapi juga memberikan
pendampingan bagi guru, kepala sekolah termasuk pesetra didik. Kita ada guru kontrol. Dan memantau perkembangan anak. Sehingga, guru dan orang tua juga bekerjasama untuk mencapai target dan apa yang harus dilakukan,” tuturnya.

Menyambut abad 21 ini, Muslim mengatakan perlunya upaya maksimal untuk menciptakan anak-anak yang tangguh. Yaitu tangguh mental dan spritualnya.

Kunjungan Gubernur Maahyeldi ke Kampung Pandan turut didampingi oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pessel Dapil I, Feby Rifli serta pemerintah kecamatan dan nagari dan tokoh masyarakat.

Kedatangan Gubernur dan rombongan disambut antusias oleh anak-anak dan masyarakat. Sehingga pelatakan batu pertama yang dilakukan secara simbolis itu berjalan dengan baik dan lancar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *