Pakai Dana Tanggap Darurat BPBD Rp150 Juta, Jalan Terban Kampung Jambak Dibangun Bronjong

Material untuk pembangunan bronjong pada kawasan jalan terban di Kampung Jambak, Nagari IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas sudah tiba. Foto/Bambang Putra Niko

PESISIR SELATAN, KITASIAR.com – Jalan terban sekitar 20 meter di Kampung Jambak, Kenagarian IV Koto Hilia, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan akhirnya direspon pemerintah setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Doni Gusrizal mengatakan di kawasan terban akan dibangun bronjong sepanjang 18 meter.

Anggarannya menggunakan dana tanggap darurat BPBD senilai Rp150 juta.

“Ini akan segera kita bangun bronjongnya. Material untuk bangunan juga telah tiba di lokasi,” jelas Doni, Jum’at (10/12/2021).

Bacaan Lainnya

Diketahui, peristiwa jalan terban yang sudah memakan badan jalan tersebut terjadi pada Oktober 2021 lalu. Tebing jalan runtuh karena digerus sungai dalam kurun waktu yang cukup lama.

Wali Nagari IV Koto Hilia, Satria Darma Putra mengatakan upaya penanganan jalan terban tersebut perlu dilakukan dengan cepat mengingat kebutuhan akses masyarakat pada empat nagari tetangga.

Diantaranya Nagari Lubuk Nyiur, Tuik, IV Koto Mudiak dan Taratak Tampatiah.

“Untuk keluar, mereka melintasi jalan yang terban ini. Anak sekolah, guru, petani maupun masyarakat lain yang melakukan aktifitas ekonomi ataupun ke Pasar Kuok, semua masyarakat melalui jalan ini,” katanya.

30 Rumah Pinggir Sungai Terancam

Disebutkan, daerah itu merupakan kawasan rawan bencana banjir. Selain itu, sebanyak 30 rumah yang berada di pinggir sungai menjadi terancam.

Lanjut dia, jarak sungai dan rumah masyarakat hanya hitungan meter dan semakin lama terus menggerus tebing. Untuk itu, pihaknya meminta minimal sekitar satu kilometer pada kawasan sungai tersebut perlu normalisasi.

Hal ini diminta untuk mencegah terjadi dampak bencana yang lebih serius dan mengancam bangunan rumah dan keselamatan masyarakat.

“Kami dari nagari juga sudah membuat proposal dan mengajukannya ke pemerintah provinsi. Kemarin pak Gubernur ke Batang Kapas meninjau Sungai Batang Jalamu, saat itu juga kami sampaikan proposalnya untuk upaya penangananya,” tuturnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *