Gerakan Anak Muda ‘Pray For Pasaman’ Gelar Aksi Penggalangan Dana untuk Korban Gempa

Dok. Ist

KITASIAR.com – Bencana alam gempa bumi berkekuatan 6,2 SR serta tanah longsor yang terjadi di Pasaman Barat pada Jum’at (25/2/2022) lalu tentu merupakan duka yang mendalam bagi seluruh masyarakat Sumatera Barat (Sumbar). Rumah-rumah rubuh, puluhan ribu orang mengungsi.

Atas rasa kemanusiaan, gerakan anak muda yang dinamai ‘Pray For Pasaman’ melakukan aksi Penggalangan Dana untuk para korban yang saat ini berada di pos pengungsian dan membutuhkan bantuan.

Aksi penggalangan ini menerima berbagai bentuk bantuan dari seluruh lapisan masyarakat, seperti uang, baju layak pakai, sembako, peralatan mandi, selimut, tikar, obat-obatan, makanan bayi dan kebutuhan lainnya.

Selain itu, mereka juga menjual totebag yang berisikan pesan-pesan toleransi dan perdamaian dan 100 persen keuntungan dari dialokasikan untuk bantuan bencana.

Bacaan Lainnya

Ebriska selaku koordinator kegiatan menilai, kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab untuk serta panggilan untuk membantu sesama manusia.

“Kegiatan ini merupakan panggilan kemanusiaan, untuk membantu sesama yang tertimpa musibah. Juga untuk memberikan pemahaman ke setiap orang kalau solidaritas dan kemanusiaan itu tanpa batas dengan tidak memandang suku ras agama”, ucap Ebriska.

Ia juga berharap, dengan adanya kegiatan ini bisa membangkitkan kesadaran dan solidaritas untuk membantu sesama manusia.

Secara khusus, Ebi berterimakasih kepada kawan-kawan Indo Peduli Adelaide di Australia yang ikut menggalang dana sebesar 5 juta rupiah bagi korban bencana di Pasaman dan menyalurkannya lewat gerakan ini. Juga kepada pemilik tempat Bat and Narrow yang sudah mendukung terlaksananya malam amal ini.

Senada dengan itu, Hendrawan, penanggungjawab kegiatan Malam Amal menyampaikan, “Semoga kita bisa bersolidaritas bahu membahu agar bangkit dari derita pasca gempa. Bantuan ini digalang oleh kelompok lintas Iman dan ditujukan untuk korban lintas Iman. Meskipun berbeda, kita satu dalam kemanusiaan.”

Kegiatan kemanusiaan ini dimulai tanggal 28 Februari lalu dan berlanjut di 6 Maret 2022 pada Malam Amal dengan tajuk “Solidarity Forever, Kemanusiaan Tanpa Batas” di Bat and Narrow Café dengan menampilkan Pentas seni dari berbagai Komunitas, UKM dan penggiat seni di Kota Padang.

“Saya kagum dengan agenda ‘Pray for Pasaman’ yang digerakan oleh 21 lembaga. Apalagi gerakan ini merupakan bentuk empati dan dukungan yang diberikan anak muda kepada saudara kita yang di Pasaman dan Pasaman Barat. Hal itu menunjukan bahwa anak muda memiliki solidaritas yang tinggi serta mau melalui proses perjuangan yang panjang untuk menghasilkan sesuatu. Mudah-mudahan kita bisa mengumpulkan dana yang cukup, agar saudara-saudara di Pasaman tetap pulih seperti sedia kala,” ujar Yefri Heriani, kepala perwakilan OMBUDSMAN Sumatera Barat, yang hadir kepada acara malam kemarin.

Saat ini donasi yang telah terkumpul kurang lebih sebanyak 10 Juta rupiah dan akan disalurkan langsung ke para korban dalam seminggu ke depan.

Untuk masyarakat yang masih ingin menyalurkan donasi, bisa melalui rekening atas nama Amatul Noor (BCA. 8715217810, BSI. 1129309641, BRI. 3043 0103 2590 535) dan OVO. 085213827705, atau langsung mengunjungi posko yang bertempat di Masjid Mubarak, Jl. H. Agus Salim No 5, Padang (Depan BCA Sawahan). Contact person: 085213827705 (Nunun), 082195420188 (Ebi)

Komunitas yang tergabung dalam gerakan ‘Pray For Pasaman’ diantaranya Pelita Padang, Ahmadiyah Padang, Serikat Jurnalis Untuk Keberagaman (SEJUK), Pemuda Katolik Cab. Padang, GMKI Cab. Padang, GAMKI Cab. Padang, Immanuel, Gusdurian Padang, MAFINDO Padang, Keluarga Mahasiswa Kristen (KMK) UNES-AAI Padang, Ikatan Mahasiswa Nias Padang-Sumatera Barat (IMNP-SB), Forum Mahasiswa Mentawai (FORMMA) Sumatera Barat, dan IMKUB (Ikatan Mahasiswa Kristen Universitas Bung Hatta).

Selain itu ada juga Duta Damai Sumatera Barat, Badan Eksekutif Masyarakat Mahasiswa (BEMM) FKIP Universitas Bung Hatta, Humanity First, Jelajah Bineka, Peace Leader Indonesia, Sobat KBB, Airine, Japan Matsuri, Sekolah Gender, HMJ SAA UIN Imam Bonjol, serta UKM Teater UIN Imam Bonjol, Gerakan Kolektif Sumbar, LBH Padang. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *