KITASIAR.com – Satu unit rumah warga Nagari Ampang Tareh Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) yang hancur akibat longsor dua bulan lalu belum ada tanda-tanda kapan akan diperbaiki.
Asril (51), pemilik rumah mengatakan saat bencana banyak pihak dari pemerintah daerah yang berkunjung ke lokasi. Pihak kecamatan dan tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga telah melakukan pendataan.
“Banyak yang ke sini waktu itu, mereka berjanji akan membantu perbaikan rumah saya,” jelas Asril saat ditemui, Jum’at (11/3/2022).
Bukan tak mampu untuk bersabar, Asril hanya mempertanyakan harapan-harapan yang disampaikan oleh pihak yang mendatangi dan mengucapkan janji agar rumahnya dibantu dibangun kembali.
“Waktu itu, saya diminta untuk bersabar karena rumah saya yang sudah rata dengan tanah ini akan dibangun kembali. Tapi, hingga kini belum ada tanda-tanda. Sebagai syarat administrasi seperti KTP, KK atau yang lain juga tidak pernah diminta. Baik dari pemerintah nagari maupun pihak lain,” ulasnya.
Asril yang hidup sebatangkara ini, kini tengah menderita sakit asam lambung. Untuk kebutuhan hidup sehari-hari diakuinya dibantu oleh saudaranya.
Sekarang, ia masih tinggal di sekitar lokasi rumahnya yang runtuh. Ia membuat pondok kecil dengan satu kamar menggunakan papan seadanya. Kata dia, kalau dapat janji pemerintah daerah untuk membantu membangun rumahnya segera direalisasikan.
“Kalau memang ingin membantu mohon ditindaklanjuti, kapan?” ulasnya.
Asril menambahkan sampai detik ini belum ada satu pun yang mengabari kelanjutan upaya pembangunan rumah akibat longsor itu.
Dalam ingatannya selalu teringat sebuah janji bahwa rumahnya akan dibangun. Hanya saja, dia diminta untuk terus bersabar.
“Entah ditindaklanjuti atau tidak saya belum tahu, kapan akan dibantu juga tidak tahu, belum ada tanda-tandanya,” tuturnya.
Sementara, Dodi (47) salah seorang masyarakat setempat mengatakan rumah Asril merupakan rumah yang terparah yang terdampak longsor di Desember 2021 lalu. Rumah yang terletak di kawasan perbukitan tersebut runtuh dan jatuh ditimbun bersama tanah longsor. Semuanya sudah rata dengan tanah.
“Kalau dapat, kejadian seperti ini mohon secepatnya ditindaklanjuti,” katanya.
Terpisah, Kepala Bidang Rehablitasi dan Rekonstruksi BPBD Pessel, Yuskardi mengatakan sebelumnya pihaknya telah berkoordinasi dengan Wali Nagari Ampang Tareh.
BPBD akan merekomendasikan pembangunan rumah tersebut kepada Baznas Pessel dengan catatan pembangunannya direlokasi ke tempat lain. Hal itu ditegaskan karena kondisi tanah kawasan perbukitan tersebut masih labil dan rawan bencana longsor.
“Nah waktu itu belum ada titik kesepakatannya, yang punya rumah tetap ingin membangun di sekitar kawasan bencana itu, padahal tanahnya labil dan rawan longsor. Kita akan memberikan rekomendasi ke Baznas, proposalnya dari nagari asalkan dibangun di tempat yang lebih aman,” tuturnya. (nik/ksr)