PADANG, KITASIAR.com – Jumat, 1 Oktober 2021 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) genap berusia 76 tahun. Peringatan Hari Jadi ini dilaksanakan melalui Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbar yang dipimpin Ketua DPRD, Supardi, dengan tema “Dengan Semangat Hari Jadi Sumbar ke-76, Kita Wujudkan Sumbar Madani Melalui Peningkatan Ekonomi Masyarakat Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19, Provinsi Sumbar.”
Paripurna ini dihadiri Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi, Anggota DPD RI Muslim M Yatim, Pimpinan DPRD dan anggota, bupati walikota/perwakilannya, Forkopimda serta para tokoh masyarakat Sumbar lainnya yang hadir di Ruang Paripurna DPRD.
Rapat juga dihadiri dua tokoh nasional yang hadir secara virtual yakni Buya Syafii Maarif dan Rokhmin Dahuri.
Pada rapat tersebut, Buya Syafii Maarif mengungkapkan saat ini banyak politikus yang hanya mencari mata pencarian dalam mengabdi bukan untuk membela kepentingan rakyat.
Kondisi itu diperparah lagi oleh dampak Covid-19, dimana kemiskinan rakyat semakin meningkat termasuk di Sumbar.
Tokoh Muhammadiyah yang kini berdomisili di Yogyakarta ini mengajak para elit Sumbar berbenah diri untuk membangun daerah yang jauh tertinggal dibandingkan dengan daerah lain.
“Sekarang saatnya kita berbenah, dari partai manapun asalnya, mari bersama-sama bekerja, berjuang, serta maksimalkan kemampuan untuk membangun daerah ini agar lebih baik,” ajaknya.
Pesan selanjutnya datang dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri yang merupakan ‘urang sumando’ Sumbar.
Lulusan Perikanan IPB ini memaparkan bahwa sektor pertanian dan perikanan merupakan keunggulan yang dimiliki oleh Sumbar.
Menurutnya 22,4 persen ekonomi Sumbar dari sektor pertanian. Namun industri pengolahannya masih rendah hanya 8,6 persen saja.
“Sektor pengolahan ini bisa menjadi peluang untuk kedepan,” tegasnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan pada sektor kelautan banyak hal yang bisa dikembangkan, namun untuk fokus jangka pendek bisa dipilih empat sektor utama yaitu perikanan budidaya, perikanan tangkap, pengolahan dan pemasaran produk kelautan perikanan, serta bio teknologi kelautan.
Menurutnya, salah satu sektor perikanan budidaya yang menjanjikan adalah budidaya udang faname. Jika Sumbar bisa mengembangkan pada 10 hektar saja, sedikitnya Rp56 triliun bisa dihasilkan.
Selain udang Faname, ia menyebut masih ada tujuh komoditas laut dan tawar lainnya yang juga berpotensi besar dikembangkan di Sumbar untuk mempercepat kemajuan daerah.
Namun karena keterbatasan waktu, ia berjanji akan menindaklanjuti rencana pengembangan sektor perikanan dan kelautan secara lebih detail melalui dinas terkait.
“Insha allah dengan kerja solid dan ikhlas, saya yakin Sumbar bisa berkembang,” tutupnya.