Pemkot Solok Anggarkan Rp50 Juta Per Unit Rumah Tidak Layak Huni di 2022

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Solok Jusmardi. Foto/Antara/Laila Syafarud

KITASIAR.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Solok melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Solok menganggarkan untuk bantuan bedah rumah Rp50 juta per unit rumah warga yang tidak layak huni di tahun 2022.

“Anggaran tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya Rp35 juta per masing-masing rumah,” kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Solok Jusmardi di Solok, Jumat (7/1/2022).

Ia menjelaskan penambahan anggaran ini disebabkan karena harga bahan bangunan saat ini rata-rata mengalami kenaikan, selain itu juga diharapkan rumah yang ditempati nantinya betul-betul layak huni.

Anggaran untuk bantuan bedah rumah berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemkot Solok serta dari dana pokok pikiran (pokir) anggota dewan yang ingin membantu warga untuk membedah rumah.

Bacaan Lainnya

“Untuk tahun ini Kota Solok tidak mendapatkan bantuan bedah rumah dari bantuan APBN. Mungkin karena pengalihan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19,” sebutnya.

Ia mengatakan untuk penyerahan bantuan tersebut ke masyarakat penerima tidak berupa uang melainkan berupa bahan rumah langsung karena takut nantinya dipergunakan untuk keperluan yang lain.

Ke depannya, agar bantuan bedah rumah lebih tepat sasaran maka pihaknya langsung turun ke lapangan untuk meninjau rumah tersebut apakah betul-betul layak untuk dibantu.

Syarat penerima bantuan tersebut memang rumah yang betul-betul tidak layak huni serta harus memiliki tanah sendiri bukan tanah orang lain yang dibuktikan dengan sertifikat tanah.

“Karena belajar dari pengalaman sebelumnya, banyak masyarakat kita yang menerima bantuan bedah rumah tetapi tidak punya tanah. Bahkan ada yang sudah dibangun lalu bermasalah dengan sang pemilik tanah,” jelasnya.

Selain itu, ia berharap bantuan bedah rumah nantinya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat yang menerima.

“Kami berharap ke depannya juga mendapatkan bantuan bedah rumah dari APBN karena jika hanya sekadar berharap ke APBD saja jelas tidak akan mencukupi untuk membantu membedah rumah warga kita yang masih banyak membutuhkan bantuan di kota ini,” tutupnya. (antara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *