KITASIAR.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Agam, Sumatera Barat melalui Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan di daerah itu menyatakan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar bagi nelayan di Tiku, Kecamatan Tanjungmutiara untuk melaut masih aman dan tidak terjadi kelangkaan.
“Persediaan BBM jenis solar untuk nelayan Tiku, masih aman dan kami belum mendapatkan laporan kelangkaan solar dari nelayan,” kata Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Eriyanto di Lubukbasung, Sabtu (9/4/2022)
Ia mengatakan BBM jenis solar itu tersedia di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Nelayan (SPBN) di Pelabuhan Perikanan Ikan di Tiku.
Persediaan BBM itu sekitar 7.000 kiloliter setiap pengiriman dan BBM itu disimpan di dua unit tangki yang ada di SPBN tersebut.
BBM itu dikirim empat sampai lima kali setiap bulannya dan BBM tersebut tidak diperjualbelikan kepada pengendara.
“BBM ini khusus untuk nelayan dan tidak boleh untuk kendaraan,” katanya.
Apabila BBM tidak mencukupi, pihaknya bakal menyurati PT Pertamina untuk menambah pasokan atau kuota BBM.
“Kita pernah menyurati PT Pertamina untuk menambah kuota BBM jenis solar untuk nelayan,” tuturnya.
Ia menambahkan 7.000 kiloliter solar itu digunakan untuk perahu alat tangkap payang sebanyak 30 unit, jaring insang tujuh unit, jaring lingkung 23 unit.
Setelah itu, jaring insang tetap 529 unit, jaring tiga lapis 180 unit, bagan 20 unit, tondang 38 unit dan lainnya.
“Alat tangkap itu rutin melaut untuk melakukan penangkapan ikan, kecuali kondisi bulan terang,” tutupnya. (yus/*)