KITASIAR.com – Pemerintah Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat mengajak masyarakat petani untuk dapat turun ke sawah atau tanam padi serentak.
Wali Nagari IV Koto Hilie, Satria Darma Putra mengatakan masyarakat dapat mengolah lahan pertanian mereka secara serentak yang direncanakan dapat dimulai pada Juni 2022.
“Insya Allah, petani kita akan turun ke sawah serentak bulan depan. Tadi, kita juga sudah melakukan rapat koordinasi dengan kelompok tani dan penyuluh pertanian,” katanya, Rabu (25/5/2022) saat dihubungi.
Satria berharap para petani di Nagari IV Koto Hilie dapat mengolah lahan pertanian mereka secara maksimal. Pasalnya, rata-rata masyarakat di nagari bekerja sebagai petani.
Justru itu, dengan didukung irigasi yang ada, lahan pertanian masyarakat dapat digarap secara baik dalam rangka mendukung swasembada pangan dan peningkatan ekonomi.
Untuk itu, sebelum masyarakat turun ke sawah secara serentak, maka kelompok tani dan para petani di Nagari IV Koto Hilie diminta untuk dapat gotong royong bersama.
Masyarakat diajak untuk membersihkan saluran irigasi yang tersumbat maupun rerumputan dan semak yang menghalangi lalu lintas air.
“Rencana Sabtu depan kita akan goro bersama warga. Kita akan bersihkan saluran irigasi atau bandar air mulai dari Kepala Bandar hingga tepi jalan Mancuang,” ujarnya.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar pengairan air ke sawah masyarakat dapat berjalan lancar dan tidak mengalami kendala selama mengolah lahan pertanian.
Disebutkan Nagari IV Hilie memiiki luas lahan pertanian seluas 770 hektar. Dengan luasan itu, hasil produksi pertanian warga khususnya padi diharapkan dapat meningkat dari musim ke musim.
Secara keseluruhan luas lahan sawah memiliki irigasi di Kecamatan Batang Kapas tercatat sebanyak 1.439 hektare. Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Pesisir Selatan Dalam Angka 2022 juga mencatat 282,89 hektare lahan masih dalam tadah hujan.
Meski demikian, Nagari IV Koto Hilie merupakan salah satu nagari yang memiliki lahan pertanian yang luas yang berpotensi menggerakkan ekonomi warga di sektor pertanian.
Dengan hasil yang optimal, maka dapat mendukung swasembada pangan sekaligus berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi warga di sektor pertanian.
Harapan lain yang disampaikan agar pupuk subsidi yang disediakan pemerintah dapat tersalurkan tepat waktu. Diketahui, untuk Kecamatan Batang Kapas alokasi pupuk bersubsidi mencapai 892 kilogram yang terdiri dari pupuk Urea, SP-36, NPK Phonska dan Organik.