KITASIAR.com – Harga daging Ayam Broiler di Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat terus menunjukkan trend peningkatan. Sebagai dampaknya juga berpengaruh terhadap tingkat pembelian yang cendrung turun.
Daya beli masyarakat menjadi turun karena harga jual di pasaran yang cenderung naik dari waktu ke waktu.
Gusman Ujang, 51 tahun salah seorang penjual daging Ayam Broiler di Pasar Baru, Bayang mengatakan daya beli masyarakat terhadap daging ayam saat ini kian hari semakin turun.
“Tak seperti biasanya. Sekarang cukup merosot. Terjadi penurunan pembelian sekitar 30 persen,” jelas Gusman, saat ditanya kitasiar.com, Senin (4/4/2022).
Dia mengatakan harga daging Ayam Broiler saat ini sudah mencapai Rp55 ribu satu ekor. Harga itu naik sekitar Rp15 ribu dari harga sebelumnya yang hanya dijual Rp40 ribu hingga Rp45 ribu.
Meski demikian, setiap hari-hari pasar, Gusman tetap menjual daging Ayam dengan menyesuaikan harga.
Terpisah, Masril selaku pedagang Telur Ayam juga mengatakan hal yang sama. Selain harga daging Ayam, harga Telur pun juga turut meningkat.
Kenaikan harga Telur, sebut dia mencapai Rp4 ribu dalam satu tray. Sebelumnya, satu tray Telur ayam dijual dengan harga Rp38 ribu. Kini, setelah ada kenaikan menjadi Rp42 ribu.
“Pembeli juga sepi. Ini saja satu hari terjual paling banyak 15 tray Telur. Kalau biasanya tembus 50 hingga 60 tray Telur,” katanya.
Sementara, Jhoni salah seorang pedagang Fried Chicken kaki lima memilih berhenti berdagang. Kenaikan harga daging ayam dan minyak goreng merupakan faktor membuatnya berhenti berdagang.
“Harga ayam naik, minyak goreng juga. Sementara, harga jual tetap sama. Iya, lebih baik saya berhenti berdagang Fried Chicken ini untuk sementara waktu. Kalau harganya sudah normal, saya akan mulai jualan lagi,” tuturnya. (nik/ksr)