KITASIAR.com – Masyarakat, pemuda, perantau dan para dermawan di Kampung Kapencong, Kenagarian Kapelgam Koto Berapak, Kecamatan Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan berlomba-lomba berbuat kebaikan.
Bersama-sama berbuat kebaikan. Inilah yang tertanam kuat di dalam hati warga di kampung itu. Melalui semangat persatuan, mereka kompak untuk menyantuni anak yatim. Setiap bulan puluhan anak yatim di Kampung Kapencong menerima uang santunan hingga ratusan ribu rupiah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Kampung Kapencong, ternyata masyarakat dan para pemudanya memiliki program yang sangat baik. Program ini jarang terjadi di kebanyakan kampung.
Dengan kebersamaan, mereka menginisiasi program santunan anak yatim. Masyarakat setempat mencoba merangkul para dermawan, perantau dan masyarakat yang memiliki hati yang ikhlas agar bersama-sama meringankan beban anak yatim.
Darusman Datuak Rajo Moleh, salah seorang tokoh masyarakat mengatakan awal mulanya warga dan pemuda setempat sangat prihatin dengan banyaknya anak yatim di kampung itu.
Anak yatim yang masih sekolah tersebut, menurut mereka perlu disantuni tiap bulan bukan hanya pada hari-hari besar islam seperti hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. Melainkan harus dibantu setiap bulan.
“Begitu banyaknya anak-anak yatim dan piatu di kampung kami yang membutuhkan biaya untuk sekolah. Karena itu timbul inisiatif dari masyarakat kami, para pemuka dan masyarakat perantau, untuk menghimpun dana yang dapat menyantuni anak yatim ini setiap bulannya,” jelas Darusman.
Program menyantuni anak yatim tersebut sudah berlangsung sejak delapan bulan lalu. Masyarakat bersama-sama menghimpun dana dan seterusnya dibagikan kepada anak yatim dan piatu.
Darusman menyebutkan saat ini jumlah anak yatim dan piatu yang mendapatkan santunan di Kampung Kapencong tersebut sebanyak 22 orang.
Nama mereka dicatat sebagai laporan karena telah mendapatkan santunan dari para dermawan yang telah ikhlas membantu antar sesama.
Lanjut dia, ke depan program santunan anak yatim tiap bulan itu diharapkan dapat terus berlanjut. Sejak delapan bulan terkahir, program tersebut berjalan dengan aman dan lancar.
“Tiap bulan anak yatim di Kampung Kapencong menerima uang sebanyak Rp250 ribu, dan terkadang juga lebih. Ini tergantung dari jumlah uang yang berhasil dihimpun oleh masyarakat dan perantau,” katanya.
Masyarakat dan pemuda di Kampung Kapencong juga turut mendo’akan agar para perantau dan para dermawan yang turut membantu hendaknya diberikan nikmat kesehatan dan rezki yang melimpah oleh Allah SWT.
Amal dan kebaikan yang diperbuat untuk membantu anak-anak yatim hanya akan dibalas pahala yang setimpal oleh sang Kuasa.
“Iya, kami turut mendo’akan agar para penyantun anak yatim untuk kampung kami ini dilimpahkan rezkinya, sehat selalu dan jangan berhenti berbuat kebaikan,”ujarnya.
Sementara itu, Nopal salah seorang warga setempat mengatakan bahwa program santunan untuk anak yatim tiap bulan tersebut sebetulnya bisa diterapkan di kampung-kampung lain.
Bukan hanya di Kampung Kapencong saja, namun masyarakat dan pemuda lain yang ada di masing wilayah dapat mengambil peran penting untuk membantu anak-anak yatim.
“Siapapun dapat mencontohnya asal demi kebaikan. Yang penting niatkan hati kita dengan ikhlas, selebihnya biarkan Allah SWT yang membalasnya dengan pahala yang setimpal,” tuturnya.
Nopal merasa bahagia karena turut serta membangun kebersamaan dengan masyarakat untuk bersama-sama menghimpun dana untuk menyantuni anak yatim dan piatu.
Setiap uang terkumpul dicatat dengan transparan dan dibagikan setiap bulan untuk meringankan beban anak yatim di Kampung Kapencong. (niko)