KITASIAR.com – Belakangan ini jagat sosial media diramaikan dengan hadirnya para remaja dari Citayam dan Bojonggede, Jawa Barat, dengan pakaian yang bisa dibilang unik dan nyentrik kemudian berkumpul di Kawasan BNI City Dukuh Atas Sudirman, Jakarta yang kini lebih dikenal dengan sebutan Sudirman Citayam Bojonggede Depok (SCBD).
Bahkan karena gaya berpakaiannya tersebut, sekelompok remaja ini sempat viral dengan sebutan ‘Citayam Fashion Week’ karena melakukan peragaan busana di zebra cross atau tempat penyeberangan.
Viralnya kedatangan sekumpulan remaja di SCBD ini menuai pro kontra. Beragam reaksi dari berbagai pihak pun mulai berdatangan baik dari masyarakat, polisi, gubernur, menteri, hingga presiden serta berbagai pihak lainnya.
Berikut sederet reaksi terkait viralnya ‘Citayam Fashion Week’, diantaranya:
1. ‘Citayam Fashion Week’ Langgar UU Lalu Lintas
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jakarta Watch menyatakan peragaan busana ‘Citayam Fashion Week’ di trotoar dan penyeberangan jalan di SCBD melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
“Hal ini diatur dalam Pasal 131 dan 132,” kata Ketua Jakarta Watch Andy William Sinaga seperti dikutip Antara, Sabtu (23/7/2022).
Ia menjelaskan dalam Pasal 131 UU Nomor 22 Tahun 2009 mengatur secara jelas hak pejalan kaki untuk disediakan tempat penyeberangan, trotoar dan fasilitas lainnya. Sedangkan pada Pasal 132 disebutkan para pejalan kaki apabila menyeberang wajib menggunakan tempat yang telah ditentukan. Adapun tempat yang sudah ditentukan itu adalah zebra cross.
“Pengguna zebra cross juga wajib memperhatikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Intinya sarana penyeberangan jalan merupakan sarana lalu lintas untuk penyeberangan yang digunakan pejalan kaki,” tegasnya.
Dengan begitu, lanjut dia, ‘Citayam Fashion Week’ terindikasi melanggar UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan tersebut karena menggunakan tempat penyeberangan jalan tidak sesuai peruntukan sehingga mengganggu fasilitas pejalan kaki.
2. Gubernur Anies Baswedan Tidak Larang ‘Citayam Fashion Week’
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak melarang aksi remaja melakukan peragaan busana ‘Citayam Fashion Week’ di SCBD.
“Selama belum ada surat, maka tidak ada larangan,” kata Anies seperti dikutip Antara.
Untuk itu, lanjut dia, kebijakan tidak diatur melalui komentar di media, namun ditetapkan melalui keputusan.
“Jadi tidak bisa, negara itu tidak mengatur lewat ‘doorstop’, negara itu tidak diatur lewat komentar. Negara diatur lewat regulasi. Selama tidak ada regulasinya, maka tidak ada larangan,” ucap Anies.
3. Polisi Pantau Perkembangan ‘Citayam Fashion Week’
Polda Metro Jaya memantau perkembangan peragaan busana ‘Citayam Fashion Week’ yang dilakukan oleh remaja-remaja di SCBD.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, pihaknya berharap kegiatan tersebut tidak menimbulkan masalah baru terkait pelanggaran pidana.
“Tentunya Polda Metro mengikuti perkembangan ini dan harapannya agar kegiatan ini tidak digunakan untuk hal-hal yang bersifat pelanggaran pidana,” kata dia seperti dikutip Antara.
Ia menambahkan sejauh ini kondisi keamanan di kawasan Dukuh Atas masih kondusif di tengah menjamurnya para remaja dari luar Jakarta yang menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat berkumpul.
“Kita lihat nanti animo masyarakat remaja sekarang apa perlu diadakan seperti itu. Nanti Polda Metro dalam hal ini Pak Kapolda yang akan mengambil dari segi kebijakan,” ujarnya.
4. Menparekraf Nilai ‘Citayam Fashion Week’ Bisa Jadi Ajang Promosi
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai fenomena ‘Citayam Fashion Week’ dengan berbagai keunikannya bisa menjadi ajang promosi fesyen sekaligus pariwisata.
“Semakin hari semakin menarik karena banyak sekali yang bisa kita ulik dan banyak yang unik. Mereka juga bisa menjadi trendsetter (pencipta tren) untuk fesyen,” katanya seperti dikutip Antara.
Ia ingin remaja-remaja Citayam juga bisa menjadi pengaruh yang mendukung promosi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selanjutnya, ia mengemukakan keinginannya untuk menyediakan ruang ekspresi fesyen bagi kaum remaja menyusul fenomena yang disebut ‘Citayam Fashion Week’ di kawasan SCBD tersebut.
“Saya justru ingin memberikan ruang dan peluang bagi mereka ini, bukan hanya menjadi hit atau tren saat liburan sekolah, tetapi bisa seperti Harajuku di Jepang,” katanya.
Harajuku adalah area di sekitar Stasiun Harajuku di Kota Tokyo yang menjadi pusat budaya dan gaya fesyen ekstrem remaja serta tempat perbelanjaan.
5. Presiden Dukung Kreativitas Remaja ‘Citayam Fashion Week’
Presiden Joko Widodo memberikan dukungan positif kepada kreativitas remaja di ‘Citayam Fashion Week’.
“Asalkan positif saya kira nggak ada masalah, jangan diramaikan, hal-hal yang positif itu harus diberikan dukungan dan didorong,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (23/7/2022).
Jokowi menambahkan selama kreativitas tersebut bersifat positif dan tidak melanggar aturan, maka hal tersebut juga perlu didukung.
“Asal tidak menabrak aturan, itu kan kreatif, karya-karya kreativitas seperti itu kenapa harus dilarang, asal sekali lagi tidak menabrak aturan dan tidak melanggar aturan, prinsipnya disitu,” tuturnya.
(*)