Terus Berliterasi, KPPL Kemenag Pessel Lahirkan Karya Ratusan Buku

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pesisir Selatan, Abrar Munanda di Pojok Literasi. Foto/Bambang Putra Niko

KITASIAR.com – Komunitas Penulis Penggiat Literasi (KPPL) di Lingkungan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) terus berliterasi dan menghasilkan karya buku.

Mereka yang menulis tidak lain berasal dari para guru, penyuluh agama maupun KUA atau ASN dan karyawan Lingkup Kemenag setempat.

“Lewat karya-karya itu pula, kita berharap dapat menjadi inspirasi bagi yang lain untuk terus meningkatkan literasi dan berkarya,” jelas Abrar Munanda, selaku Kepala Kantor Kemenag Pessel, Senin (3/1/2022) di Painan.

Hasil karya yang terbit tersebut kini telah dipajang di Pojok Literasi yang berada di sebelah ruang Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan menjadi sumber bacaan baik bagi masyarakat pengunjung atau pegawai.

Bacaan Lainnya

Sejak program memperkuat literasi dimulai sejak 2021 lalu, Abrar menyebut kurang lebih seratus buku telah dicetak dengan standar ISBN (International Standard Book Number).

Ragam karya yang terbit tidak selalu soal agama. Tetapi, ada berbagai macam corak atau tema yang ditulis melalui karya-karya yang kreatif.

“Yang mereka tulis cukup beragam. Ada yang menulis tentang suka duka bertugas di Pesisir Selatan. Lalu, juga keseharian di tempat tugas ataupun menulis soal fungsi dan tugas sebagai guru, penyuluh, penghulu serta sebagai ASN dan karyawan di lingkup Kemenag,” ucapnya.

Hal serupa juga pernah diterapkan Abrar semasa bertugas di kabupaten/kota lain di Sumatera Barat. Bahkan, ia sendiri juga ikut menulis yang saat ini masih menyelesaikan separuh jumlah bab yang akan dituntaskan dengan tema seputaran Haji.

Lanjut dia, karena dunia tulis menulis di lingkup Kemenag sudah marak dan banyak menghasilkan karya.

Maka, pada momen-momen tertentu, Abrar tetap memberikan rewards sekaligus motivasi kepada anggota KPPL untuk tidak berhenti berkarya dan menuangkan ide-ide cemerlang dalam bentuk tulisan sehingga dapat dibaca banyak orang dan menambah ilmu dan wawasan.

Literasi yang digiatkan kata dia adalah sebagai bentuk implementasi dari perintah dan nilai-nilai dalam Aqur’an dan hadis tentang membaca dan menulis.

“Pojok Literasi kita miliki ini bukan dijadikan sebagai pajangan. Melainkan buku-bukunya dapat dibaca untuk pengunjung yang berurusan di kantor Kemenag. Saat ini, masih ada sebagian buku yang masih sedang proses terbit dan mudah-mudahan menambah sumber bacaan di Pojok Literasi kita,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *