Produksi Pupuk Indonesia Grup Capai 12.235.419 Ton di 2021

Dok. PT Pupuk Indonesia

KITASIAR.com – PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil mencapai target produksi pupuk tahun 2021 dengan total realisasi mencapai 12.235.419 ton.

Angka tersebut setara 100,01 persen dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang ditetapkan 12.234.000 ton.

Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengatakan bahwa total produksi pupuk yang mencapai 12.235.419 ton ini terdiri dari Urea sebesar 7.967.817 ton, NPK sebesar 3.169.247 ton, SP-36 sebesar 325.137 ton, ZA sebesar 759.194, ZK sebesar 14.024 ton.

“Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar beroperasi secara optimal,” kata Bob Indiarto dikutip Kitasiar.com dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/1/2022).

Bacaan Lainnya

Adapun, total realisasi produksi pupuk ini berasal dari PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda.

Ia menjelaskan salah satu keberhasilan Pupuk Indonesia Grup mencapai target produksi di tahun 2021 karena mengimplementasikan manufacturing excellence dan sistem digital fertilizer guna memonitor seluruh aspek kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik.

Selain pupuk, ia menuturkan Pupuk Indonesia Grup juga berhasil mencatatkan produksi non pupuk sebesar 7.285.533 ton di tahun 2021. Angka ini setara 101,82 persen dari RKAP yang ditetapkan 7.155.250 ton.

Adapun rinciannya amoniak 6.149.001 ton, asam sulfat 881.602 ton, asam fosfat 191.924 ton, ALF3 7.273 ton, HCL 15.878 ton, dan CO2 39.855 ton.

“Dengan begitu, total produksi Pupuk Indonesia Grup baik pupuk maupun non pupuk mencapai 19.520.950 ton atau 100,68 persen dari target 19.389.250 ton,” jelasnya.

Dengan capaian tersebut, ia mengapresiasi lima anak perusahaan Pupuk Indonesia dalam hal ini para produsen pupuk yang telah menjaga produktivitas di setiap tahunnya.

“Ke depan kita akan tetap meningkatkan produktivitas demi mendukung program ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *