KITASIAR.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyerap aspirasi serta kendala-kendala yang dihadapi para pengurus Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang ada di Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satu kendala yang banyak disampaikan para pengurus Pokdarwis adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di daerah, yakni SDM yang dapat menjadi aktor perubahan dengan memaksimalkan berbagai potensi di desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Semua yang disampaikan teman-teman Pokdarwis hari ini sudah kami catat. Dan kami akan gerak cepat, kita ingin langsung selesaikan masalah yang dihadapi ini dengan berkolaborasi bersama semua pihak, termasuk kementerian/lembaga lain,” kata Menparekraf Sandiaga dalam acara ‘Pokdarwis Bicara Menparekraf Mendengar’ di Auditorium Istana Gubernur Sumbar, Sabtu (26/3/2022).
Menparekraf mengakui pengembangan SDM menjadi salah satu kendala yang dialami banyak pokdarwis di daerah, untuk itu di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2022 ini, Kemenparekraf menghadirkan satu kategori baru yakni kelembagaan desa.
Hal ini diharapkan dapat memicu peningkatan para pengelola lembaga desa termasuk pokdarwis, Kemenparekraf juga secara berkesinambungan menghadirkan berbagai program pelatihan dan peningkatan kapasitas yang dapat diikuti masyarakat.
Selanjutnya, Menparekraf juga mengapresiasi daerah Sumbar yang berhasil tembus sebagai provinsi dengan jumlah desa wisata terbanyak di Indonesia. Bahkan, terdapat desa-desa wisata dari Sumbar yang masuk ke dalam 50 besar di ajang ADWI tahun lalu, seperti Desa Wisata Apar di Pariaman, Desa Wisata Saribu Gonjong, dan lainnya.
Sandiaga menuturkan saat ini tercatat hampir 300 desa wisata di Sumbar yang sudah terdaftar dalam jejaring desa wisata (Jadesta). Jadesta sendiri adalah sebuah situs yang menjadi sarana komunikasi dan wadah antar pengelola desa wisata di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Yuliza yang merupakan salah seorang pengurus Pokdarwis di Sumbar menyampaikan kendala utama dirinya sebagai penggiat pokdarwis yakni kesulitan mencari SDM yang dapat menjadi local champion khususnya dalam mengembangkan desa wisata.
Sementara itu, Ketua Pokdarwis Desa Wisata Apar Pariaman, Fadel Muhammad mengungkapkan saat ini sudah banyak manfaat yang dirasakan masyarakat dari desa wisata, khususnya setelah Desa Wisata Apar masuk ke dalam 50 besar ADWI 2021.
“50 besar ADWI dampaknya sangat signifikan. Masyarakat mulai ikut membantu kami, keterlibatan masyarakat meningkat. Dampaknya, pelaku UMKM khususnya kuliner semakin menggeliat,” kata Fadel.
Selain itu, saat Desa Wisata Apar masuk dalam 50 besar ADWI, dukungan dari kementerian/lembaga lain dalam pengembangan infrastruktur juga langsung berjalan.
“Sebelumnya kami tidak punya toilet, tapi Kemendes langsung masuk (membuatkan toilet) setelah kami masuk 50 besar ADWI. Namun tetap kami mengharapkan terus pembinaan SDM jadi hal yang paling utama,” sebut Fadel. (*)