KITASIAR.com – Ketika menjelajahi Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh di Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat keindahan alamnya tak hanya memikat mata tetapi juga mengundang selera.
Selain disuguhi panorama alam dan laut, ragam kuliner khas olahan ikan juga menjadi daya tarik pengunjung kawasan berjuluk Hidden Paradise Of Indonesia tersebut.
Salah satu kuliner tradisional yang tak boleh dilewatkan pengunjung ketika menjelajahi keindahan Kawasan Mandeh yakni Gulai Ambacang Ikan Karang.
Bahan untuk membuat gulai ambacang ikan karang. Ikan dan irisan buah ambacang yang belum ranum. Foto: tusrisep
Kelezatan kuliner tradisional ini menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalaman wisata di daerah tersebut.
Dibalut dengan cita rasa bersantan, kuliner ini menyatukan ikan laut segar dengan buah ambacang.
Bahan-bahan segar seperti buah ambacang muda, ikan laut, santan kelapa, cabe giling, bawang merah, bawang putih, laos, kunyit, cabe rawit, dan rempah-rempah pilihan memperkaya cita rasa dari kuliner tersebut.
Bahan dan bumbu pembuat gulai ambacang ikan karang. Foto: tusrisep
Setelah disajikan dan dijelajahi dengan lidah, rasa Gulai Ambacang Ikan Karang tak perlu dipertanyakan. Dijamin, akan membuat penikmatnya ketagihan.
Masyarakat setempat juga mengaku bahwa cara pembuatan kulinernya diwariskan dari generasi ke generasi. Tak ubahnya, seperti resep warisan turun-temurun.
“Gulai Ambacang Ikan Karang, merupakan kuliner warisan orang tua kami dan juga ikon di sini,” ujar Maitin, seorang ibu rumah tangga, warga setempat.
Maitin, warga setempat saat berpartisipasi dalam event Pesona Bahari Mandeh dihelat Pemkab Pessel di UPTD Pelabuhan Perikanan, Pantai Carocok Tarusan, beberapa waktu lalu. Foto: tusrisep
Maitin bercerita, dulunya dia pernah berpartisipasi membuat kuliner Gulai Ambacang Ikan Karang, tepatnya pada event Pesona Bahari Mandeh di UPTD Pelabuhan Perikanan, Pantai Carocok Tarusan.
Event tersebut diadakan oleh Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dan diikuti para ibu-ibu PKK Nagari (Desa Adat) se-Kecamatan Koto XI Tarusan.
“Dan, dari banyak ragam sajian ditampilkan. Gulai Ambacang Ikan Karang, didapuk sebagai menu khas favorit terunik,” kenang Maitin, diamini Yeni Suswita, warga Nagari Nanggalo.
Maitin, warga setempat, saat berpartisipasi dalam event Pesona Bahari Mandeh dihelat Pemkab Pessel di UPTD Pelabuhan Perikanan, Pantai Carocok Tarusan, beberapa waktu lalu. Foto: tusrisep
Ambacang atau bacang adalah sejenis buah sekerabat mangga, dikenal beberapa orang dengan sebutan mangga bacang.
Dalam bahasa Inggris, buah ambacang disebut horse mango, dengan nama ilmiah Mangifera Foetida Lour.
Meskipun masih berkerabat dengan mangga, ambacang memiliki keunikan tersendiri. Buah ini menawarkan keberseratan dan aroma yang lebih harum.
Namun, sayangnya, ambacang masak yang berserat (ranum) jarang ditemui di pasaran saat ini. Kelebihan seratnya membuat buah ini sedikit kalah bersaing dengan Mangga.
Buah ambacang alias bacang. Foto: tusrisep
Di Pesisir Selatan, khususnya Kecamatan Koto XI Tarusan, buah ambacang banyak dijual dengan kondisi separuh ranum yang biasanya diolah untuk dibuat gulai (kuliner berbahan santan kelapa) seperti Gulai Ambacang Ikan Karang ini.
Kuliner ini juga menjadi bagian dari identitas Kawasan Mandeh karena sulit dijumpai ditempat lain dan hanya terdapat di warung-warung nasi Kawasan Mandeh, salah satunya seperti di Pantai Paku Mandeh.
Warung nasi di sekitar Mandeh dan Pantai Paku menjadi tempat eksklusif untuk menikmati kelezatan kuliner Gulai Ambacang Ikan Karang ini.
Harga yang bersahabat membuatnya semakin menggoda dan pengunjung bisa memesannya terlebih dahulu ke nomor kontak 0852 6333 3316 (reyes) dan 0811 6616 656 (satri) jika ingin menikmati kelezatannya.
Jadi, ayo berwisata ke Mandeh dan rasakan kelezatan Gulai Ambacang Ikan Karang yang akan memikat selera Anda! (adv)