Lahan Gambut di Koto XI Tarusan Kembali Terbakar

Lahan gambut yang terbakar di Kampung Batu Patah, Nagari Batu Hampa, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan. KITASIAR/Bambang Putra Niko

KITASIAR.com – Kebakaran lahan gambut kembali terjadi di kawasan Batu Patah, Nagari Batu Hampa, Kecamatan Koto XI Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Minggu (10/4/2022).

Api membakar sekitar dua hektare lahan gambut yang berisi tanaman rambutan yang sedang berbuah. Tak hanya itu, sejumlah tanaman lainnya seperti jengkol dan petai juga ikut terbakar.

Sebelumnya lahan gambut itu terbakar sekitar satu minggu lalu dan sempat dipadamkan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Pantauan kitasiar.com di lokasi terlihat sejumlah titik api masih terus membakar lahan.

Bacaan Lainnya

Sisa api masih menjalar dan membakar akar dan umbi tanaman. Hal ini juga dipicu oleh cuaca panas dan tiupan angin sehingga api begitu cepat hidup dan berpotensi meluas membakar lahan lain.

Kepala Kampung Batu Patah Kenagarian Batu Hampa, Firdaus mengatakan sekitar tiga hektare lahan gambut terbakar di Kampung Batu Patah yang menyebar di tiga titik.

Kebakaran dipicu diduga oleh masyarakat yang membakar sampah di dekat lokasi dan ditinggalkan sebelum api padam.

“Alhasil, api membesar dan menjalar ke kawasan lahan gambut. Dulu, juga pernah terbakar dan dipadamkan pihak BPBD, tapi sekarang api nyala kembali,” jelasnya.

Untuk mencegah kebakaran lahan semakin meluas, ia meminta tim BPBD segera turun kembali ke lokasi.

Dia khawatir api akan cepat membakar lahan maka dengan reaksi dari TRC BPBD menggunakan peralatan lengkap diharapkan dapat memadamkan api.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pessel Yogi kepada wartawan menyampaikan pihaknya akan melakukan peninjauan ke lapangan melalui Tim Reaksi Cepat (TRC).

Yogi pun mengaku laporan kebakaran itu diketahui berdasarkan laporan dari wartawan.

“Insyaallah hari ini akan dilakukan peninjauan TRC di lapangan, “sebutnya.

Disamping itu, pihaknya juga bakal mengerahkan peralatan dari Painan dalam upaya pemadaman kebakaran.

Lebih lanjut dikatakan, saat informasi yang disampaikan ke BPBD cukup jelas tim BPBD akan melakukan peninjauan ke lokasi, sehingga bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya.

“Karena dalam penanganan kebakaran selain akses kita juga perlu melakukan peninjauan terlebih dahulu bagaimana sumber air untuk disuplai dengan alat nantinya,” ulasnya.

Sementara, salah seorang pemilik lahan yang enggan disebutkan namanya mengaku di lahan terbakar yang dimiliki itu terdapat puluhan tanaman rambutan yang sedang berbuah.

Ia mengatakan kalau buah rambutan itu panen biasanya bisa mendapatkan uang sekitar Rp30 juta.

“Tapi, apa daya. Rata-rata semua rambutan sudah terbakar. Api membakar akar dan umbinya,” tuturnya. (nik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *