PESISIR SELATAN, KITASIAR.com – Keluhan masyarakat Tapan, Pesisir Selatan kesulitan mendapatkan air bersih pasca banjir sejak Jumat (17/12/2021) sudah direspon pihak PDAM Tirta Langkisau.
Direktur PDAM Tirta Langkisau, Herman Budiarto mengatakan petugasnya dilapangan sudah melakukan upaya perbaikan jaringan PDAM yang putus akibat dihantam banjir itu.
Kata dia, dari Minggu (19/12/2021) hingga Senin (20/12/201) perbaikan pipa yang putus sudah dikerjakan.
“Perbaikan sudah selesai, malam ini air sudah mengalir kembali di kran pelanggan,” jelas Herman kepada Kitasiar.com.
Herman mengakui, akibat banjir, satu unit jembatan dan pipa 6″ bentang 28 meter di Kampung Tengah Tapan hanyut.
Atas kejadian itu, pasokan air bersih untuk daerah Tapan menjadi terputus.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini yang masih menjadi perhatian pihak PDAM adalah menyangkut soal jaringan PDAM di Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan.
“Di Sungai Nyalo juga ada pipa 6″ yang putus. Ada 9 pipa yang putus akibat longsor. Besok, petugas ke lapangan, ” ucapnya.
Diketahui, sebelum upaya perbaikan jaringan PDAM dilaksanakan oleh petugas, masyarakat Kampung Tengah Tapan mengaku kecewa.
Pasalnya, untuk mendapatkan air bersih, masyarakat mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Masyarakat terpaksa membeli air galon dengan jumlah yang lebih banyak yang digunakan untuk keperluan mandi, minum dan memasak dan kegunaan lain.
Yafarudin salah seorang masyarakat Tapan sebelumnya menyesalkan pihak PDAM. Sebab, dia menilai pemenuhan air bersih untuk kebutuhan warga terkesan lamban pasca banjir.
Padahal, kata Yafarudin pemenuhan atau akses air bersih adalah hak dasar setiap warga yang harus dipenuhi pemerintah.
“Seperti yang kita tahu, manusia tidak bisa hidup tanpa air. Kalau air kotor yang diminum tentu berdampak buruk terhadap kesehatan warga,” tuturnya.
Diketahui, akibat banjir sejak Jum’at (17/12/2021), lebih dari 15 ribu warga terdampak. Kemudian, lebih dari empat ribu rumah masyarakat terendam. Satu unit rumah rusak berat tertimbun longsor.
Ketinggian air banjir mencapai satu satu hingga dua meter. Dari data yang disampaikan BPBD, 12 kecamatan di Pesisir Selatan terdampak banjir.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut, namun masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan potensi bencana susulan.