Gerak FIKMA Pesisir Selatan untuk Kesuksesan Bersama Pelaku IKM

ikm pessel
Temu Pelaku Industri Kecil Menengah Pesisir Selatan. (KITASIAR/Niko)

KITASIAR.com – Forum Industri Kecil Menengah (FIKMA) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat membangkit semangat pelaku usaha dalam rangka menuju kesuksesan secara bersama.

Semangat tersebut digelorakan melalui temu akbar pertama dengan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) yang diselenggarakan di Gedung Painan Convention Center (PCC) Painan, Selasa (2/8/2022).

Selain ratusan pelaku IKM, pertemuan itu langsung dihadiri oleh Wakil Bupati Pesisir Selatan, Rudi Hariyansah, Ketua TP PKK Ny. Titi Rusma Yul Anwar, Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi, Mimi Riarty Zainul, Pimpinan Bank Nagari Painan, Helfiyanrikserta sejumlah kepala perangkat daerah.

Ketua FIKMA Pesisir Selatan, Okvina Juita selaku penggagas kegiatan bersama kepengurusan mencoba merangkul seluruh IKM untuk maju bersama.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, Kabupaten Pesisir Selatan memiliki potensi industri yang luar biasa. Ribuan pelaku dari skala rumah tangga, kecil hingga menengah tersebar di 15 kecamatan di Pesisir Selatan dapat memperkuat ekonomi daerah.

“Namun, selama ini pelaku industri kecil dan menengah kita masih banyak yang bergerak sendiri -sendiri. Karena itu perlu diadakan sebuah pertemuan agar terjalin sinergi, kolaborasi dan semangat bergerak bersama antara sesama pelaku industri di Pesisir Selatan,” jelasnya.

Sejumlah poin dari kegiatan temu pelaku IKM tersebut untuk membangkitkan semangat berwirausaha, menjalin sinergi dan kolaborasi, mengidentifikasi potensi dan kebutuhan serta pendataan ulang pelaku IKM yang aktif di Pesisir Selatan.

Dalam kata sambutannya, Okvina merasakan sebuah kebahagian. Temu pelaku IKM itu dapat membangkitkan semangat pelaku IKM dan nantinya menjadi peluang baru untuk mencapai harapan dan tujuan bersama yaitu kesuksesan dalam berwirausaha.

Lanjut dia, FIKMA Pesisir Selatan akan memiliki beberapa program ke depan. Dalam waktu dekat juga bakal menyelenggarakan sebuah kegiatan yang dinamai FIKMA Akademi.

Program itu merupakan inkubasi bisnis bersama tim pengabdian Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang. Dalam FIKMA Akademi merancang sebuah pendidikan yang mengajak pelaku IKM Pesisir Selatan dari yang paling mikro industri rumah tangga sampai dengan kecil dan menengah untuk bersekolah kembali.

“Artinya, kita belajar secara teoritis dan melihat bagaimana prakteknya dan merefresh kembali untuk mendapatkan ilmu untuk menjadi pelaku IKM yang terus tumbuh karena tidak selamanya usaha mikro selamanya kecil, tapi bisa naik ke menengah dan besar,” ujarnya.

Owner Rendang Lokana itu menyampaikan bahwa harapan-harapan besar untuk mencapai kesuksesan bersama dengan pelaku IKM tidak akan bisa terwujud dengan FIKMA Sendiri. Tetapi dengan kehadiran pelaku IKM, FIKMA bisa lebih kuat yang berpengaruh dalam peningkatan ekonomi.

Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pesisir Selatan, Mimi Riarty Zainul memberikan apresiasi atas terselenggaranya temu pelaku IKM yang digelar FIKMA.

Dia menyebut FIKMA adalah binaan dari Dinas Perdagangan dan Transmigrasi sebagai wadah atau perpanjangan tangan untuk pelaku IKM.

Hingga kini, Mimi menyebutkan jumlah pelaku IKM di Pesisir Selatan yang tercatat sebanyak 3.687 pelaku IKM yang tersebar di 15 kecamatan.

“Kita mengajak kawan-kawan untuk belajar berorganisasi dengan sebuah wadah yang kita namai FIKMA Pesisir Selatan, semoga ini bisa menjadi perpanjangan tangan kita untuk bisa melakukan berbagai aktivitas,” terangnya.

Seiring dengan itu, keberadaan IKM, kata Mimi juga dapat mengambil peran untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah dalam hal penguatan ekonomi. Karena IKM adalah ujung tombak untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap keberadaan FIKMA terus maju dan berkembang seiring dengan tantangan dan peluang yang ada,” ujarnya.

Sementara, Wakil Bupati Pesisir Selatan Rudi Hariyansah mendorong para pelaku IKM untuk maju ke tingkatan yang lebih tinggi. Dari industri kecil progressnya bisa menjadi industri menengah bahkan skala besar.

Untuk realisasinya, tentu membutuhkan langkah cepat dan inovasi dalam berusaha. Menurut dia, yang hadir dalam kegiatan temu pelaku IKM itu adalah para CEO. Justru itu, perlu konsep dan strategi yang matang untuk mengembangkan usaha.

“Konsep bisnis itu sebenarnya mudah. Semakin kecil resiko maka semakin kecil pendapatan. Semakin besar resiko tentu makin besar pula pendapatannya,” katanya.

Karena itu, Rudi menyemangati pelaku IKM untuk terus menjalankan usahanya meskipun dihadang rintangan. Karena pada prinsipnya tidak ada pengusaha yang langsung sukses dan berhasil.

“Kalau ada usaha, pertama rugi. Itu wajar, anggap saja itu sebagai bagian dari investasi kita dalam berusaha,” ujarnya.

Harapan dia, pelaku IKM Pesisir Selatan juga diharapkan untuk naik kelas. Dari kecil maju ke menengah dan besar serta menjadi pelaku IKM yang saling membesarkan dan bekerjasama dalam ekosistem bisnis.

Sementara, dalam mendukung permodalan usaha bagi para pelaku IKM itu, Bank Nagari juga siap membantu dengan sejumlah program KUR dan akses permodalan yang dimiliki.

Bahkan, khusus bagi pelaku usaha skala kecil, Bank Nagari menyediakan pinjaman tanpa agunan maksimal senilai Rp10 juta. Kemudahan untuk mendapatkan akses permodalan juga terbuka lebar. Untuk KUR sendiri total permodalan yang bisa dicapai sebanyak Rp500 juta.

Pimpinan Bank Nagari Cabang Painan, Helfiyanrika mengatakan pelaku IKM dapat memanfaatkan akses permodalan itu. Alhasil tidak terjebak rentenir yang memperparah kesulitan IKM.

Dalam kesempatan itu, FIKMA Pesisir Selatan menghadirkan pemateri yang memotivasi para pelaku IKM. Salah satunya, Muhammad Fadli atau lebih kerap disapa Ajo Wayoik. (ksr/nik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *