Ekonomi Tanah Datar Tumbuh Angka Kemiskinan dan Pengangguran Turun

Bupati Tanah Datar Eka Putra bersama para petani. Foto: MC Tanah Datar

KITASIAR.com – Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat (Sumbar) mengalami tren positif dalam waktu tiga tahun terakhir serta angka kemiskinan dan pengangguran menurun.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda dan Litbang) Tanah Datar Adriyanti Rustam mengatakan pada tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Tanah Datar tumbuh sebesar 3,27 persen, kemudian naik 4,16 persen pada tahun 2022, dan 4,44 persen pada 2023.

“Laju pertumbuhan ekonomi pada 2023 melebihi target yang ditetapkan (4,00 persen) dengan realisasi kinerja mencapai 111 persen,” katanya.

Adriyanti menyebut pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tanah Datar sejalan dengan menurunnya angka kemiskinan.

Bacaan Lainnya

Pada tahun 2021 angka kemiskinan di Tanah Datar berada di angka 4,54, kemudian turun menjadi 4,26 pada tahun 2022, dan 4,16 pada 2023 Target penurunan kemiskinan di Tanah Datar pada 2023 juga melebihi target yang ditetapkan yaitu 4,19 dengan capaian kinerja 100,72 persen.

“Begitupun dengan angka pengangguran terbuka di Tanah Datar turun dari 5,91 pada 2022 menjadi 5,35 pada 2023,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan daerah, pihaknya telah menyusun rancangan awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2025-2045 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025.

Pada tema RKPD 2025, Pemkab Tanah Datar fokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), penguatan perekonomian dan pelayanan publik menuju Tanah Datar maju dan berkelanjutan dengan beberapa program prioritas.

Diantaranya, peningkatan kualitas SDM, peningkatan perekonomian masyarakat melalui penciptaan usahawan baru, perluasan lapangan kerja, dan investasi, peningkatan infrastruktur daerah, penanggulangan bencana alam dan pengolahan lingkungan hidup.

Peningkatan pengalaman adat dan budaya, peningkatan kualitas dan tata kelola pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan berkualitas, peningkatan produksi dan produktifitas serta nilai tambah hasil pertanian, dan peningkatan daya saing pariwisata unggulan.

Bupati menyebut, meskipun angka perekonomian mengalami pertumbuhan positif pihaknya terus berupaya menggenjot menurunkan angka kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat.

“Kami terus berupaya bagaimana masyarakat Tanah Datar ini sejahtera. Untuk itu banyak kami punya program, seperti bajak sawah gratis, bantuan berobat, bantuan modal usaha, bantuan pendidikan, program dibidang keagamaan dan banyak lainnya yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat,” terangnya.

Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Tanah Datar, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro ekonomi keberhasilan pelaksanaan pembangunan di daerah.

Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar atas dasar dasar harga berlaku pada tahun 2023 mencapai 16,46 triliun rupiah.

Secara nominal, nilai PDRB ini mengalami peningkatan sebesar 1,40 triliun rupiah dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai 15,06 triliun rupiah.

Peningkatan nilai PDRB ini sebagai akibat mulai semakin menggeliatnya kegiatan ekonomi selama tahun 2023.

Laju pertumbuhan ekonomi dihitung berdasarkan perubahan PDRBatas dasar harga konstan tahun yang bersangkutan terhadap tahun sebelumnya.

Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Tanah Datar pada tahun 2023 meningkat. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh peningkatan produksi di seluruh lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi.

Nilai PDRB Tanah Datar tahun 2023 atas dasar harga konstan 2010, meningkat dari 10,30 triliun rupiah pada tahun 2022 menjadi 10,76 triliun rupiah pada tahun 2023.

Hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2023 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,44 persen, atau meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya sebesar 4,16 persen.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada kategori jasa Lainnya yaitu sebesar 8,05 persen. Salah satu penyebabnya karena aktivitas masyarakat untuk bepergian dan berwisata serta kegiatan jasa lain meningkat. (MC Tanah Datar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *