KITASIAR.com – Camat Lengayang, Jamalus meminta maaf atas komentar yang ditulisnya di media sosial Facebook yang telah membuat kegaduhan di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) khususnya di Kecamatan Lengayang.
Permintaan maaf itu disampaikan melalui video yang diupload di akun facebook pribadinya @Jamalus Jamal Us pada Kamis, (20/1/2022).
“Saya Jamalus Camat Lengayang dengan beredarnya isu-isu tentang komentar saya di media sosial yang sedang viral saat ini yang berakibat telah terjadinya kegaduhan, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” ucap Jamalus dalam video yang berdurasi 75 detik tersebut.
Selanjutnya, kata dia, komentar itu ditulisnya jauh hari sebelum dilantik menjadi Camat Lengayang.
“Dan kini, setelah saya menjadi camat, komentar tersebut diangkat kembali oleh kelompok-kelompok tertentu, diduga memiliki tujuan tertentu,” sebut Jamalus.
Sehubungan dengan itu, lanjut Jamalus, sekali lagi ia meminta maaf atas komentarnya tersebut jika menyinggung hati nurani dan perasaan masyarakat khususnya di Kecamatan Lengayang.
“Sekali lagi saya mohon maaf,” pintanya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Lengayang (AMAL) melakukan aksi unjuk rasa di Halaman Kantor Camat Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, Selasa (18/1/2022).
Warga yang tergabung dalam aliansi tersebut meminta Camat Lengayang, Jamalus dicopot dari jabatan dan meminta maaf.
“Aksi massa ini dipicu oleh tulisan atau komentar yang ditulis Jamalus di media sosial, Facebook. Tulisan atau komentarnya itu, dinilai warga yang melakukan aksi telah menimbulkan rasa kebencian dan permusuhan di tengah masyarakat, Itu sesuai dengan Undang-Undang ITE pasal 54 A ayat (2), Camat Lengayang sudah memicu permusuhan dan ujar kebencian,” jelas Hamzah yang menjadi koordinator aksi.
Selain itu, kata Hamzah, Camat Lengayang Jamalus, juga menulis “hati-hati orang Yahudi non-muslim di Pessel, suka memfitnah, mengadu domba, menjelek-jelekan sesama Muslim”.
Hamzah menyebutkan, bahwa Jamalus juga menulis di kolom komentarnya, “urang lah kalah yang tidak mengakui kekalahan, bantuak ayahnyo yang punyo kekuasaan”.
Menurutnya, pernyataan Jamalus tersebut sudah meresahkan sehingga membuat kegaduhan di tengah masyarakat di Lengayang.
Untuk itu, ia dan peserta aksi meminta kepada Bupati, Camat Lengayang harus dicopot dari jabatannya.
“Jika tidak ada itikad baik dari Jamalus untuk mundur dari Jabatan Camat Lengayang, maka kami akan melakukan aksi yang lebih dari ini,” tegas Hamzah.