KITASIAR.com – Wali Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Satria Darma Putra mengapresiasi upaya mahasiswa Universitas Andalas (Unand) dalam menggali potensi nagari untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakannya, selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), Mahasiswa Unand melihat buah pala di nagari yang cukup berlimpah sehingga mereka berniat untuk memanfaatkannya menjadi olahan manisan.
“Mahasiswa Unand juga telah melakukan edukasi pengolahan manisan buah pala kepada masyarakat di Nagari IV Koto Hilie saat menutup kegiatan KKN mereka di nagari,” kata Satria saat dihubungi Rabu (31/8/2022).
Satria berharap olahan manisan buah pala ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat untuk menambah pendapatan khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa Unand atas segala kontribusi positifnya kepada Nagari IV Koto Hilie selama melaksanakan KKN,” sambungnya.
Senada, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Unand Elva Ronaning Roem juga mengapresiasi kegiatan KKN mahasiswa.
“Ini yang kami harapkan. Mahasiswa bisa menggali potensi nagari,” katanya.
Disebutkannya, hampir setiap ladang di daerah Batang Kapas ditanami pohon pala. Namun selama ini, sebagian besar petani pala di Batang Kapas hanya memanfaatkan biji dan bunganya saja untuk dijual.
“Sementara, buah palanya tidak dimanfaatkan. Sayang sekali, rasanya,” ujar Wakil Dekan II Fisip Unand ini.
Sementara, Ketua Kelompok KKN Unand, Muhammad Fajar Ar-Rafi Yandril menjelaskan, olahan manisan buah pala sangat mudah dibuat dengan hanya menggunakan empat bahan, yaitu buah pala, air, garam, dan gula.
Buah pala yang telah diperoleh dari ladang petani di Batang Kapas dikupas dan dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan air hingga getahnya hilang. Daging pala yang telah bersih, kemudian direbus hingga menjadi empuk.
“Buah pala dipotong sesuai bentuk yang diinginkan. Selanjutnya, garam dan gula ditambahkan ke daging buah pala, lalu didiamkan selama 24 jam,” katanya.
Jika rasa manis daging buah pala sudah sesuai dengan yang diinginkan, lanjutnya, kemudian dijemur daging buah pala hingga kering. Setelah kering, manisan buah pala siap untuk disajikan.
“Penyajian manisan buah pala juga bisa ditambahkan dengan karamel atau pendamping lainnya sesuai dengan selera,” ujarnya.
Warga setempat, Ani menuturkan manisan buah pala memiliki rasa yang unik.
“Rasanya enak, ada manis dan asamnya. Selain segar, juga baik untuk kesehatan,” ungkapnya.
Ani berharap produk manisan pala ini mampu menjadi sebagai salah satu makanan khas Batang Kapas yang disukai semua orang nantinya.
Diketahui, sebelumnya mahasiswa KKN Unand juga telah melaksanakan kegiatan edukasi bahaya narkoba, membantu kader posyandu hingga memberikan bantuan bibit padi kepada petani setempat.
Kegiatan KKN yang sudah dimulai sejak 25 Juli yang diikuti 25 mahasiswa lintas jurusan ini bertujuan untuk implementasi pembelajaran di bangku kuliah untuk seterusnya ditujukan kepada masyarakat.
(/ksr)