KITASIAR.com – Dugaan penyelewengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat menjadi perbincangan banyak orang.
Hal itu menjadi heboh karena yang diduga terlibat adalah oknum polisi. Dikutip dari hantaran.co, oknum polisi yang diduga melakukan penyalahgunaan BBM subsidi jenis Solar adalah BHM yang bertugas di Kepolisian Sektor (Polsek) Lengayang.
Oknum polisi yang berpangkat Iptu tersebut bahkan diduga melakukan penumpukan BBM di tengah harganya yang lagi naik.
Salah seorang warga setempat yang enggan dituliskan namanya menyebutkan ada sekitar 20 jeriken kapasitas 32 liter yang ditumpuk di rumah dinas Kapolsek.
Keberadaan BBM itu diketahui saat mengunjungi Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Lengayang.
“Iya, ada penumpukan minyak Solar sekitar 20 jeriken kapasitas 32 liter di rumah dinas Kapolsek Lengayang,” katanya, Minggu (18/9/2022).
Dari sumber yang sama, bahkan BBM Solar itu diperuntukkan dalam mendukung pengerjaan pemeliharaan berkala break water atau seewall serta bangunan pengaman pantai di Kambang, Kecamatan Lengayang yang menggunakan alat berat Excavator.
Kapolres Pessel Bantah Oknum Polisi Polsek Lengayang Selewengkan BBM Subsidi
Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Novianto Taryono turut membantah jika BBM jenis Solar di Mapolsek Lengayang diselewengkan oleh oknum polisi BHM.
Meski begitu, mantan Kapolres Padang Panjang tersebut mengakui kalau di sana memang ada tumpukan jeriken.
“Dan itu isinya memang Solar, namun setelah kita cek, ternyata Solar itu adalah BBM dukungan operasional,” jelas Kapolres, Senin (19/9/2022) saat diwawancarai media ini di Masjid Pasar Baru Bayang, dalam kunjungan kerjanya terkait kegiatan Iktikaf terhadap jajaran anggota Polres.
Dia pun menegaskan, jika BBM yang ada di Polsek Lengayang bukan BBM Subsidi.
“Salah itu, bukan Subsidi lah,” katanya lagi.
Ia pun menegaskan bahwa tumpukan BBM yang disebut-sebut itu bukan digunakan untuk mendukung kegiatan proyek yang menggunakan alat berat excavator.
Melainkan, pemanfaatannya adalah guna mendukung operasional kendaraan yang berbahan bakar Solar.
“Itu BBM dinas yang memang diambil di SPBU dan stok di Polsek. Agar apa? agar lebih mudah untuk mendistribusikannya ke beberapa kendaraan yang terdukung. Kenapa seperti itu, karena posisi SPBU yang memang menjadi tempat penyimpanan ada di Sutera, sementara Polseknya ada di Lengayang. Jarak ini memang akan membuat operasional terlambat,” tuturnya.
Saat ditanya berapa total jeriken dan kebutuhan BMM Solar untuk mendukung kendaraan operasional di Polsek Lengayang, AKBP Novianto belum menjawab secara rinci.
“Sampai sekarang, saya cek dulu perinciannya apakah itu BBM memang untuk bulan ini atau sisa stok dari bulan lalu yang belum terpakai, angkanya secara detailnya akan saya periksa lebih lanjut,” ucapnya.
“Kebutuhan BBM untuk operasional di Polsek, ya ini tergantung jumlahnya beda-beda, tergantung dari jumlah kendaraan, dengan jumlah anggota yang mengunakan kendaraan,” ulasnya.
Bermain dengan Hal Ilegal, Kapolres Pessel Akan Tindak Tegas Oknum Anggota Polisi Terlibat
Kapolres AKBP Novianto Taryono sudah memberikan warning kepada jajaran anggota kepolisian di Pesisir Selatan.
Dia memperingatkan agar anggota polisi tetap bekerja dengan profesional dan memiliki integritas yang kuat.
“Saya sudah menyampaikan bahwa seluruh anggota tidak bermain-main dengan hal-hal yang ilegal. Mulai dari judi, narkoba, miras, ilegal BBM, ilegal mining, semua itu tidak boleh. Pasti akan saya tindak tegas. Kita tidak mentoleransi siapapun yang melakukan perbuatan tindak pidana,” tegasnya.
(nik/ksr)
BACA DAN IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS