Petani Padang Pariaman Mulai Tertarik Tanam Terong, Ini Alasannya

Petani terong
Salah seorang petani terong di V Koto Timur, Padang Pariaman, Sumbar Amrizal Chan sedang memanen terong di lahannya. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

KITASIAR.com – Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mengungkapkan banyak petani di daerah itu yang mulai tertarik menanam terong di lahan produktif dalam setahun terakhir yang pemasaran komoditas tersebut sampai ke luar provinsi itu.

“Sekarang banyak petani yang menanam terong, yang paling banyak itu di Kecamatan V Koto Timur,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padang Pariaman, Yurisman Yakub seperti dikutip Antara, Kamis (8/9/2022).

Menurutnya banyaknya petani yang melirik menanam terong karena selain perawatan yang mudah dibandingkan dengan cabai juga harganya saat ini relatif stabil berkisar Rp5 ribu per kilogram.

Terong tersebut dijual kepada pengusaha rumah makan yang ada di kabupaten dan kota baik di Sumbar maupun di Provinsi Riau dan Jambi.

Bacaan Lainnya

Oleh karena itu, ia mendorong petani di daerah itu untuk terus memanfaatkan lahan untuk peningkatan ekonomi baik dengan menanam terong atau komoditas lainnya.

Sementara itu salah seorang petani terong di V Koto Timur Amrizal Chan mengatakan dirinya memanfaatkan lahan tidak produktif untuk menanam terong dengan luas lahan sekitar empat hektare.

“Lahan yang saya gunakan bekas longsor akibat gempa 2009, semenjak itu lahan ini tidak produktif lagi,” katanya.

Hingga akhirnya dirinya menggunakan lahan tersebut sekitar setahun terakhir dengan sistem tumpang sari. Ia menanam pohon durian dengan jagung namun dalam beberapa bulan terakhir mengubah tanaman jagung menjadi terong.

Terong tersebut sudah dapat dipanen dan bahkan sudah banyak tauke datang meminta komoditas yang ia tanam itu dijual kepada tauke itu.

“Mudah-mudahan dengan usaha ini tidak saja berdampak ekonomi namun juga dapat memberikan motivasi untuk warga di sini untuk memanfaatkan lahannya,” ujarnya.

Salah seorang tauke terong asal Bukittinggi Yulienti mengatakan sebelumnya ia membeli terong dari sejumlah petani luar Padang Pariaman namun saat ini dirinya mulai menyasar di kabupaten tersebut.

Setidaknya ia menargetkan mendapatkan pasokan terong 2,5 ton per harinya di Padang Pariaman untuk dipasarkan ke Riau dan Jambi.

(Antara)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *