Pemkab Pessel Salurkan Bantuan untuk Warga Terisolasi Akibat Longsor di Nagari Sungai Pinang

Pengangkutan beras dari mobil operasional Dinsos untuk warga Nagari Sungai Pinang. (KITASIAR/Niko)

KITASIAR.com – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat (Sumbar) akhirnya menyalurkan bantuan beras sebanyak 2.238 kilogram atau 2,2 ton kepada masyarakat di Nagari Sungai Pinang, Kecamatan Koto XI Tarusan.

Bantuan diberikan karena kebutuhan pokok warga di dua kampung di Sungai Pinang mulai habis. Hal itu terjadi, lantaran sejak tiga hari terakhir ribuan masyarakat terisolasi karena akses jalan yang masih tertutup longsor.

Penyaluran bantuan beras serta makanan siap saji tersebut langsung diserahkan oleh Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Wendra Rovikto serta Kalaksa BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal yang turut didampingi oleh Camat Koto XI Tarusan, Yudi Andri dan Wali Nagari Sungai Pinang, Darmen.

“Alhamdulillah, hari ini bantuan beras sudah kita salurkan kepada warga sebanyak 2,2 ton serta air mineral dan permakanan siap saji sebanyak jumlah KK yang dilaporkan,” jelas Wendra usai menyerahkan bantuan di depan Kantor Wali Nagari Sungai Pinang kepada perwakilan masyarakat, Senin (5/9/2022).

Bacaan Lainnya

Wendra mengatakan meskipun sebelumnya ada perbedaan jumlah KK yang dilaporkan untuk pendataan penerima bantuan tersebut, namun pihaknya tetap akan berpatok pada jumlah penduduk di Nagari Sungai Pinang.

Sehingga, berdasar data terakhir, penerima bantuan beras sebanyak 1.865 warga.

“Jadi, bantuan ini memang penghitungannya per jiwa, totalnya untuk masyarakat Nagari Sungai Pinang 1.865 jiwa. Masing-masing penerima 400 gram dikali tiga hari, karena ini penggunaannya beras reguler,” ucap Wendra.

Bantuan beras tersebut didapatkan setelah Dinas Sosial Pesisir Selatan berkoodinasi dengan Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Sumbar. Dari hasil komunikasi, permohonan untuk bantuan beras kepada masyarakat Nagari Sungai Pinang akhirnya dikabulkan.

Pantauan di lapangan, untuk sampai ke lokasi pemukiman warga Sungai Pinang, Wendra dan jajarannya berjalan kaki sekitar satu kilometer.

Dia dan tim BPBD berjalan kaki karena akses jalan tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

Satu Titik Longsor di Sungai Pinang Masih Tutup Badan Jalan

Sementara, Kalaksa BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal menjelaskan memasuki hari keempat titik longsor di Nagari Sungai Pinang masih belum terbuka secara total.

Saat ini, lanjut dia terdapat satu titik longsor yang masih menutupi badan jalan. Jalan wisata yang merupakan wewenang pemerintah provinsi tersebut masih tertutup oleh dua batu besar yang melintang di badan jalan Sungai Pinang.

Dengan kondisi itu, pelintas yang menggunakan kendaraan roda empat masih bisa melalui jalan Sungai Pinang dari dua arah. Baik dari arah Tarusan maupun dari arah Kota Padang ke Sungai Pinang, Pesisir Selatan.

Meski demikian, untuk kendaraan roda dua sudah bisa melintas namun harus hati-hati. Karena kondisi jalan di titik longsor masih licin dan berlumpur.

“Jadi, soal kondisi longsor dan batu besar itu, kita sudah sampaikan ke pihak provinsi. Nantinya, mudah-mudahan ada alat berat yang lain yang akan didatangkan,” tutur Doni.

Terpisah, Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Cipta Karya Tata Ruang, Provinsi Sumbar, Yufrizal mengatakan untuk mengatasi material longsor batu besar di Nagari Sungai Pinang, ia berjanji untuk mendatangkan alat berat pemecah batu.

Tapi, sayangnya alat berat yang dijanjikan itu masih berada di Kabupaten Dharmasraya. Pada hari sebelumnya, Yufrizal juga sempat menyampaikan alat berat pemecah batu itu berada di Sijunjung dan tiba hari ini. Namun hingga kini, alat tersebut tidak kunjung datang.

“Alatnya masih di Dharmasraya. Insya Allah, besok sudah tiba, sehingga bisa membersihkan material longsor dan batu besar ini. Sehingga akses masyarakat dan pelintas kembali normal,” tuturnya. (niko)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *