KITASIAR.com- Dandim 0311 Pesisir Selatan (Pessel) Letkol Inf Moch Suherli meminta pemerintah daerah untuk dapat saling berkolaborasi dan bersinergi dalam mendukung pembangunan di daerah.
Pemerintah daerah tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa kolaborasi dan kerjasama semua pihak.
Meski berbeda instistusi, kata Suherli pemerintah daerah perlu membangun komunikasi dan koordinasi yang kuat dalam mencapai tujuan yang positif.
“Kami ini ada untuk membantu pemerintah daerah, karena kami yakin setiap persoalan yang dihadapi tidak akan mampu menyelesaikannya dengan berdiri sendiri,” jelas Suherli dalam kegiatan komunikasi sosial dengan aparat pemerintah di wilayah Kodim 0311, Selasa (31/5/2022) di Gedung Painan Convention Center (PCC) Painan.
Sebagai pemandu kewilayahan dan berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI menyebut TNI memiliki dua tugas yakni operasi militer perang dan operasi militer selain perang.
Untuk itu, Dandim ingin mengubah mindset pemerintah daerah setempat tentang hal-hal yang selama ini yang belum menjadi perhatian.
Salah satunya, sebut dia dalam berbagai kesempatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) baik di tingkat kecamatan dan kabupaten diakui belum pernah diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terkait rencana-rencana yang dilakukan itu.
Padahal lanjut dia, sebagai pemandu kewilayahan banyak hal yang dapat disampaikan. Hanya saja, peran koordinasi sejauh ini masih perlu dikuatkan untuk mencapai tujuan bersama.
“Jadi, jangan pernah berpikir kita ini tidak ada peran. Ini yang harus dirubah,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Dandim 0311 Letkol Inf Moch Suherli memaparkan sejumlah pembinaan teritorial yang dapat dilakukan TNI.
Diantaranya meliputi pembinaan geografi, demografi dan pembinaan konsos.
Pada bidang geografi mencakup letak daerah, luas daerah, iklim dan cuaca serta kedaan medan (rawa, hutan, sungai, tanah dan air).
Di bidang geografi mencakup kawasan hutan, lahan kritis, waduk, danau, daerah resepan air, lahan perkebunan, jalan perikanan, aliran sungai, lahan pertanian dan jalan penghubung antar wilayah.
Untuk itu, pemerintah daerah beserta perangkatnya diminta untuk dapat saling memahami peran dari masing-masing institusi untuk mewujudkan pembangunan yang akan dicapai.
Sebab, dengan koordinasi dan hubungan komunikasi yang lebih baik kesulitan-kesulitan yang dihadapi dapat terselesaikan secara bersama, bukan berdiri sendiri.
Dalam kesempatan itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pesisir Selatan, Ermizen mengapresiasi kegiatan komunikasi sosial dengan aparat pemerintah yang dilaksanakan Kodim 0311.
Ermizen mengakui bahwa sinergi dan koordinasi antar lembaga tersebut perlu dipererat guna mencapai tujuan yang baik.
“Dan saya rasa, kalau dapat kita (DPRD dan Pemda) dapat duduk bersama atau coffe morning minimal sekali sebulan. Biar ini suasananya bisa mencair,” katanya.
Selain itu, Politisi Partai Amanat Nasional tersebut mendukung agar jumlah kantor Koramil di Pesisir Selatan dapat ditambah.
Sebab, Pesisir Selatan yang memiliki 15 kecamatan yang memanjang dari utara hingga ke selatan masih memiliki 7 kantor Koramil.
Kegiatan komunikasi sosial yag digelar Kodim 0311 dengan tema pemanfaat media sosial di era digital tersebut mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Rudi Hariyansyah.
Kegiatan itu ramai diikuti oleh kepala perangkat daerah, pimpinan BUMN dan BUMD di Pesisir Selatan. Dikatakan, pemerintah daerah dan Kodim 0311 akan terus bersinergi dan saling berkoordinasi dalam mencapai tujuan bersama.
Sesuai dengan tema kegiatan tersebut, Rudi menjelaskan perkembangan teknologi dan bertebarnya informasi di media sosial yang sebagiannya berisi hoak perlu ditangkal.
Dia pun meminta perangkat daerah untuk lebih arif dalam memanfaatkan media sosial. Perangkat daerah perlu menangkal informasi negatif yang tidak benar yang dapat merusak citra daerah.
“Ini perlu, karena terkadang informasi yang banyak beredar itu yang dipercaya. Jadi, jangan sampai masyarakat mengkonsumsi berita hoax di medsos,” katanya lagi.
Lebih lanjut disampaikan bahwa tidak semua masyarakat memiliki kearifan di media sosial dan etiap individu memiliki cara dan pola pemahaman yang berbeda. (niko)