KITASIAR.COM– Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Rudi Hariyansah menggelorakan semangat dan gerakan pramuka agar mampu menjadi pribadi yang kuat serta memiliki mental dan prilaku yang teladan dimanapun berada.
Semangat gotong royong pun menurutnya perlu diperkuat yang kini terlihat mulai memudar.
“Sebab, ilmu kepramukaan ini bukan ilmu simsalabin yang mudah didapat begitu saja. Tapi, pada prakteknya kita akan dilatih untuk mendefinisikan tentang apa yang kita lakukan,” tegas Rudi saat memberikan arahan kepada peserta kegiatan Kursus Mahir Dasar (KMD) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Sago.
Kegiatan KMD ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari tingkatan MI, MTs dan MA se Kabupaten Pesisir Selatan yang berlangsung selama enam hari terhitung sejak 6 hingga 11 Juni 2023.
Kegiatan dihadiri oleh pihak Kantor Kementerian Agama Pesisir Selatan, Yosef, Ketua Harian Kwarcab Pesisir Selatan, Alerman, Kapusdiklat Cabang Gerakan Pramuka, Ulil Amri dan sejumlah pengurus Kwarcab.
Rudi menambahkan KMD tersebut bertujuan untuk menambah kompetensi setiap guru di sekolah.
“Kenapa, karena pramuka ini kan menjadi kurikulum wajib. Jadi, lucu rasanya kalau guru yang mengajarkan itu tidak memiliki kompetensi. Makanya, kita buat kegiatan seperti ini, yang nantinya ada sertifikat dan peningkatan kompetensi,” ujarnya.
Orang nomor dua di Pesisir Selatan ini terus mendukung kegiatan-kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan Kwarcab. Dukungan itu, juga seiring dengan penyediaan anggaran.
“Ya, pemerintah daerah sangat mendukung, angaran dari pemerintah daerah disalurkan untuk kegiatan kepramukaan baik yang KMD maupun di luar KMD,” ucapnya.
Rudi berharap karena peserta KMD berasal dari para guru, nantinya mereka dapat mengajarkan ilmu-ilmu kepramukaan kepada peserta didik di masing-masing sekolah.
Dalam paparan materi, Rudi menyampaikan pemerintah bertugas menjamin kebebasan berpendapat dan berkarya dalam pendidikan kepramukaan. Lebih dari itu, membantu ketersediaan tenaga, dana, fasilitas yang diperlukan untuk pendidikan kepramukaan.
Pemerintah dan pemerintah daerah berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pendidikan kepramukaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
“Dalam gerakan kepramukaan ini, tanggung jawab kita sebagai pendidik adalah membantu membuat anak mandiri, displin tinggi, serta mental dan etika yang baik. Kalau soal ilmu di sekolah itu bisa diajarkan. Tapi, kalau masalah etika ini butuh waktu yang lama. Kalau kita lihat anak-anak sekarang secara inovasi mereka tinggi, tapi sikapnya masih banyak belum sesuai harapan,” tuturnya.
Alerman Bumingkan Gerakan Pramuka Bersama Wabup Pessel
Ketua Harian Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Pesisir Selatan, Alerman bertekad untuk mengembangkan dan membumingkan semangat gerakan pramuka di bumi sejuta pesona ini.
Ia menilai prilaku pemuda atau remaja sudah banyak menjurus pada kegiatan-kegiatan yang tidak bermanfaat.
“Karena selama ini kita lihat, mereka tidak tahu bagaimana melakukan kegiatan positif, sehingga hanya banyak berkumpul-kumpul di jembatan-jembatan yang tidak ada manfaatnya,” katanya.
Oleh sebab itu, untuk mendorong generasi muda sebagai estapet kepemimpinan bangsa ini, Alerman akan membangkitkan semangat gerakan kepramukaan dengan melaksanakan kegiatan positif.
Kegiatan positif kepramukaan itu bisa dikembangkan di luar kegiatan jam pembelajaran.
“Kita mendorong kepada kawan-kawan yang saat ini menjadi pembina yang kita kukuhkan, dan kita latih untuk khusus mahir dasar, dapat mengajarkan kepada peserta didik secara komprehensif. Bisa saja, selama ini apa yang disampaikan ngaur, apa yang dapat itu yang disampaikan, maka sekarang kita sampaikan step-stepnya, aturannya,” kata Alerman.
Alerman menyampaikan dengan adanya 80 orang guru jajaran Kemenag Pesisir Selatan menerima ilmu kepramukaan mahir khusus dasar, maka saat mereka kembali ke gugusnya masing-masing sudah tahu upaya yang akan dilakukan.
“Harapan kita, melalui gerakan kepramukaan, akhlak dan prilaku generasi muda Pesisir Selatan berubah sebagaimana minang adanya. Untuk itu, ilmunya kita beri kepada pembina-pembinanya,” tutupnya. (niko)