PARIAMAN, KITASIAR.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) telah membangun jalan di tepi sungai sepanjang enam kilometer tanpa Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau secara swadaya.
Dikutip dari Antara jalan sepanjang enam kilometer yang baru dibangun dengan konsep kota tepi air atau ‘waterfront city’ di Kecamatan Pariaman Selatan kondisinya sekarang masih tanah.
“Mohon pak gubernur untuk membantu pengerasan dan pengaspalan jalan agar ada yang ditinggalkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar di sana,” kata Wali Kota Pariaman Genius Umar saat sambutan pada Bulan Bakti Karang Taruna dan Bulan Kesetiakawanan Sosial tingkat provinsi di kota tersebut, Minggu (24/10/2021).
Ia mengatakan lebar jalan tersebut berkisar enam sampai delapan meter yang merupakan milik warga dan dihibahkan untuk kepentingan pembangunan kawasan wisata dengan konsep kota tepi air.
Jalan dibangun di tepi Sungai Batang Mangau atau Mangor secara gotong royong bersama kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta masyarakat.
Ia menjelaskan untuk saat ini anggaran kegiatan tidak ada, jadi OPD tidak ada kegiatan. Kalau ada kepala OPD di kantor saja berarti dia tidak bekerja.
“Daripada kepala OPD di kantor dan tidak bekerja, saya ajak gotong royong untuk membangun jalan,” ujarnya.
Ia juga telah meminta pemerintah pusat untuk membantu pembangunan jalan tersebut agar cepat selesai dan bisa digunakan untuk peningkatan ekonomi masyarakat.
“Jika jalan ini telah selesai, ke depan pihaknya juga akan membangun jalan di tepi pantai di Pariaman Utara dengan konsep yang sama,” tambahnya.
Selain meminta bantuan membangun jalan, ia juga meminta Pemprov dan pemerintah pusat untuk segera menangani abrasi sungai yang terjadi di daerah pembangunan jalan karena dapat mengancam lahan pertanian warga.
Sementara itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi pada sambutannya menginstruksikan kepala OPD tingkat provinsi untuk melaksanakan kegiatan di Pariaman.
“Harus ada kolaborasi dan sinergi dengan pemerintah daerah untuk percepatan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Ia mendorong OPD dan pihak terkait segera menghabiskan dana kegiatan yang masih berada di kas agar terjadi perputaran ekonomi sehingga perekonomian Sumbar dapat kembali bangkit yang dalam dua tahun ini perkembangannya rendah akibat pandemi COVID-19.