Wali Nagari IV Koto Hilie Imbau Generasi Muda Jauhi Narkoba, Tapi Tuntutlah Ilmu dengan Sungguh-Sungguh

Wali Nagari IV Koto Hilie, Satria Darma Putra menjadi pembina upacara bendera di MTsN 13 Pesisir Selatan. Generasi muda diminta belajar sungguh-sungguh dan tidak terlibat narkoba.

KITASIAR.com- Wali Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) Satria Darma Putra mendorong generasi muda di daerah itu untuk melakukan kegiatan yang bernilai positif.

Generasi muda sebagai harapan bangsa jangan sampai terjerumus dengan narkoba. Barang terlarang tersebut kata Satria hanya akan merusak masa depan anak muda jika tidak dicegah dari dini.

Penegasan tersebut disampaikan Satria saat menjadi pembina upacara bendera di MTsN 13 Pesisir Selatan Kampung Limau Sundai, Senin (24/10/2022).

“Ayo jauhi narkoba. Jangan pernah berniat untuk mencobanya, karena itu akan merusak masa depan kita,” tegas dia.

Bacaan Lainnya

Satria menjelaskan bahwa saat ini adalah masa-masa emas bagi anak muda untuk memanfaatkan waktu belajar semaksimal mungkin.

Di depan ratusan peserta didik itu, ia meminta agar generasi muda tersebut dapat menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh dan kelak bakal menjadi manusia yang bermanfaat.

Untuk mencegah generasi muda terlibat dengan penyalahgunaan narkoba, Satria meminta kepada semua pihak, baik dari tokoh masyarakat di nagari, guru, orangtua serta peran dari niniak mamak untuk selalu mengawasi pergerakan anak-anak mereka.

“Jadi, ini sudah jadi tanggungjawab kita bersama. Kita harus aktif mengawasi, membimbing dan mengarahkan anak-anak kita agar tidak terpengaruh dengan barang terlarang tersebut,” jelasnya.

Humas Kepolisian Resor Pesisir Selatan merilis bahwa hingga 22 Oktober 2022 ini, pihak kepolisian telah menangkap sebanyak 53 orang warga yang terlibat narkoba. Pelaku yang berhasil ditangkap rata-rata masih dari kalangan generasi muda.

Selain itu, Kata Satria, sebagai peserta didik yang baik, mereka pun juga diminta untuk tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang mengancam keselamatan jiwanya dan orang lain. Misalnya, tidak menggelar aksi balap liar di jalan raya.

Hal tersebut diingatkan Satria tidak lain sebagai wujud rasa peduli dan kecintaannya pada anak-anak muda di Nagari IV Koto Hilie. Sebab, balapan liar yang dilakukan itu memiliki dampak negatif.

“Jika terjadi kecelakaan, dampak terburuknya adalah kehilangan nyawa. Untuk itu, sayangi diri kita sendiri. Ingatlah orangtua kita yang sudah susah payah membesarkan kita, tentunya orangtua menginginkan anaknya menjadi orang berhasil,” ucapnya.

Imbauan-imbauan positif kepada generasi muda di Nagari IV Koto Hilie itu disambut baik oleh pihak sekolah. Satria berharap, generasi muda yang masih berlajar saat ini, ke depan dapat berkontibusi untuk membangun Nagari IV Koto Hilie yang lebih baik.

Hampir 6 tahun Satria menjabat sebagai Wali Nagari, juga telah memberikan dampak nyata dalam pemerataan pembangunan. Alokasi dana desa kurang lebih Rp1 miliar yang dikelola nagari dimanfaatkan sesuai peruntukkan.

Tak hanya itu, pemerintah nagari juga selalu transparan dalam penggunaan dana desa.

“Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kita transparan. Sebab, dana desa itu bukan untuk Wali Nagari, tetapi peruntukkan sangat jelas untuk melaksanakan progam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat,” ulasnya. (nik)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *