Usai Semiloka, BPBD Pessel Segera Sosialisasikan Dokumen Rencana Kontingengsi Gempa Bumi dan Tsunami

Kegiatan Semiloka yang digelar BNPB dan BPBD Pesisir Selatan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan. Selasa (8/8/2023).

KITASIAR.COM-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD Pesisir Selatan, Sumatera Barat melakukan seminar dan lokakarya (Semiloka) terkait Dokumen Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami.

Kegiatan ini digelar di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan, Selasa (8/8/2023). Peserta merupakan Kepala Perangkat Daerah, Polres Pesisir Selatan, Kodim 0311 serta stakholder terkait. Turut dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah Mawardi Roska, Kalaksa BPBD Pesisir Selatan Doni Gusrizal dan jajaran serta pihak BMKG.

Kegiatan ini merupakan sarana uji publik, sehingga para peserta sebelumnya terlibat dalam proses penyusunan Dokumen Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami dapat memberikan masukan sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan secara masif kepada masyarakat luas.

Dalam kesempatan itu, Ardhy Abetariawan, Analis Kebencanaan Ahli Muda Direktorat Kesiapsiagaan BNPB mengatakan kegiatan Semiloka dilaksanakan secara serentak di 30 Kabupaten/Kota di Indonesia melalui program IDRIP.

Bacaan Lainnya

Pertemuan pihak BNPB dengan BPBD serta perangkat daerah dalam rangka Penyusunan Rencana Kontigensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami tersebut merupakan yang ketiga kalinya.

“Pertemuan pertama dimulai dari penyusunan Draft Nol. Setelah itu, dilakukan Finalisasi dan saat ini berlanjut dengan kegiatan Semiloka,” jelas Ardhy.

Lanjut Ardhy, usai Semiloka, pihaknya bersama pemerintah daerah segera melaksanakan sosialisasi dari dokumen Kontingensi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang telah disusun bersama-sama.

Hal ini sangat penting mengingat daerah Pesisir Selatan merupakan daerah yang rawan bencana. Terlebih ancaman Megathrust Mentawai dengan magnitudo 8,9 sudah di depan mata.

Untuk itu, perlu rencana dan upaya-upaya konkrit jika suatua saat bencana Gempa Bumi dan Tsunami melanda kawasan Pesisir Selatan.

Sekretaris Daerah Pesisir Selatan, Mawardi Roska dalam kata sambutannya menyampaikan bahwa yang perlu menjadi perhatian bersama dalam kegiatan Semiloka itu adalah pemahaman akan Dokumen Kontingensi Bencana yang telah disusun tersebut.

“Sebelum disosialisasikan ke masyarakat luas, kita-kita ini harus paham dulu. Bapak/ibu secara filosofis dan empiris, pemahaman ini sangat sulit. Paham itu sulit, sulit itu harus dikejar. Paham itu mutlak. Sehingga ada upaya bagaimana orang sebanyak mungkin paham,” katanya.

Sekda berharap, Rencana Kontingengsi tersebut mudah dipahami secara konstektual oleh masyarakat. Dan ini menjadi protab yang dapat diterapkan ketika bencana tiba.

Lebih lanjut sebut dia, membangun pemahaman secara teknis adalah penting, tapi lebih dari itu, membangun secara tauhid.

“Itu akan terbangun kesabaran. Modal utamanya adalah sabar,” terang Sekda.
Disamping menambah ilmu, juga amal ibadah.

Dalam kesempatan itu, Kalaksa BPBD Pesisir Selatan, Doni Gusrizal menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak BNPB. Dari awal, kata Doni, BNPB sudah melakukan pendampingan dalam melakukan penyusunan Rencana Kontingengsi Gempa Bumi dan Tsunami.

Dan kini, tiba saatnya merekap hasil penyusunan tersebut menjadi dokumen penting sebagai langkah ke depan dalam menghadapi bencana yang dapat datang kapan saja.

“Semoga, dengan semua yang telah susah payah kita lakukan dalam menyusun dokumen ini menjadi amal ibadah,” ucapnya.

Setelah Semiloka ini, BNPB dan BPBD segera melakukan kegiatan sosialisasi terhadap Dokumen Rencana Kontingengsi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami. Harapannya, nanti seluruh masyarakat dapat mengetahui rencana dan upaya yang perlu dilakukan dalam menghadapi bencana.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *