Sekda Pessel Mawardi Roska, Launching QRIS Bagi Pedagang Pasar Tradisional

Foto: Dok. Humas Pemkab Pessel

PESISIR SELATAN, KITASIAR.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Mawardi Roska melakukan launching penggunaan QRIS (Quick Respons Indonesia Standard) bagi pedagang pasar rakyat yang tergabung dalam Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS) di halaman kantor bupati setempat, Senin (25/10/2021).

Sekda Mawardi Roska dalam sambutannya mengatakan, ke depan penggunaan QRIS akan terus digerakkan seiring kemajuan teknologi di dunia yang serba digital ini.

“Ya, nanti pedagang dan pembeli tidak lagi menerima uang tunai, semua transaksi dilakukan secara non-tunai. Jadi meskipun tidak membawa uang, pembeli tetap bisa bertransaksi,” katanya.

Bacaan Lainnya

Hal itu lanjutnya, merupakan sebuah terobosan bagi pedagang pasar dalam rangka mengikuti perkembangan zaman.

“Khususnya UMKM dan pedagang di pasar rakyat di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami tekanan akibat Covid-19. Upaya membangkitkan usaha UMKM dan pedagang tersebut perlu berbagai strategi, salah satunya melalui sistem pembayaran,” tuturnya.

Untuk itu, Bank Indonesia sebagai otoritas sistem pembayaran hadir untuk merancang dan menetapkan standarisasi sistem pembayaran berbasis QRIS.

“Adapun kelebihan dan manfaat QRIS tersebut adalah efesiensi dan praktis, tidak repot dengan uang kembalian, mengurangi resiko uang palsu, aman, memudahkan pembukuan, murah dan universal,” sebutnya.

Selain itu sekda, berharap aparatur juga harus mampu menyikapi kemajuan teknologi itu, dan jangan sampai kalah bersaing dengan dunia usaha.

Dalam hal ini, aparatur daerah harus cerdas melihat kondisi saat ini. Nanti tanda tangan pejabat juga juga digital.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian Pesisir Selatan, Azral mengatakan, pihaknya menangkap peluang tersebut dengan mengajukan permohonan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) bagi penerima manfaat, khususnya Persatuan Pedagang Sejahtera (PPS).

Disebutkan, PPS yang berdiri sejak tahun 2017 itu memiliki keanggotaan sebanyak 80 orang yang terdiri dari pedagang Pasar Kambang, Surantih, Labuhan dan Balaiselasa.

Program itu berupa bantuan sarana dan prasarana perdagangan, antara lain, plang merk pedagang sebesar Rp30 juta, pajangan/etalase dagang Rp22,5 juta, jaringan Wifi dan penguat sinyal Rp20 juta, Trolly pengangkut barang Rp9 juta dan Westafel Portable Rp3 juta. Total bantuan PSBI itu sebesar Rp84,5 juta.

“Bank Indonesia telah menerjunkan secara langsung Generasi Bank Indonesia (GenBI) untuk sosialisasi dan pengawasan PSBI tersebut. Dalam hal ini, Bank Indonesia menunjuk Bank Nagari Cabang Painan untuk aktivasi fasilitas QRIS dan berperan sebagai pendamping PSBI tersebut,” ungkapnya. (rls)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *