Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil (Penulis Lepas Lintas Jogja Sumatera)
KITASIAR.com – Ulasan ini tidak sedang memberikan pengertian atau definitif dari topik yang dikaji, baik orang suci maupun definisi ketamakan dunia, namun memberikan gambaran akan itu dan banyak berdasar sejarah dan fonemena dalam kehidupan sehari-hari.
Allah dalam Qur’an Surat an-Nur Ayat 21 menekankan kehendakNya tentang kesucian dari seseorang atau suatu umat/kaum, berikut artinya: “wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa mengikuti langkah-langkah setan maka sesungguhnya dia (setan) menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan mungkar. Kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya tidak seorang pun di antara kamu bersih (dari perbuatan keji dan mungkar itu) slamanya-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa Yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”
Orang baik atau suci zaman dulu tidak sebanding dengan orang zaman ini. Para nabi bahkan wali termulia zaman dulu bahkan terdapat di antaranya diangkat ke langit, namun manusia zaman sekarang hanya sampai di atas awan yang tidak diketahui juga tingkatan langitnya seperti pesawat. Jika ada ada orang suci, katakan saja nabi, maka dia adalah palsu, tidak jauh berbeda dengan wali yang hanya sekedar cap cendol.
Begitu juga orang jahatnya; kejahiliyyan atau kebodohan manusia di zaman dulu jauh berbanding sekarang. Tidak sekedar hanya tidak tahu pada kebenaran, namun juga melampaui dengan membuat tandingan bahkan merusaknya. Contoh, orang zaman jahiliyyah bahkan berani mempertaruhkan istri untuk perjudian, juga dalam kejahatan, mereka tidak segan membunuh anak-anak perempuan mereka misalnya hanya lantaran malu, atau bahkan meminum minuman keras dengan menggunakan tulang manusia sebagai wadahnya.
Jangan angkuh dengan Bid’ah dan terus-terusan bertambah kesombongan dalam sikap, sebab kesucian kita tidak akan menembus langitnya orang-orang suci setingkat nabi dan wali. Jangan pula menjadi jahat dan menampakkan kekejaman sebab orang-orang jahat di zaman dulu tidak terkalahkan bahkan sekedar postur tubuh.
Ketetapan Allah bagi umat akhir zaman adalah suatu keniscayaan. Kisah masa lalu berupa berbagai kejadian dan masa depan sebagaimana dikabarkan untuk diperhatikan serta bekal dalam menjalani hidup yang rawan ranjau khas dunia. Hanya Allah sebaik-baik penolong dan di sisiNya saja segala kebaikan!