Menata Ekonomi Hijau Indonesia, Ini Strategi Presiden Jokowi

Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis, (18/11/2021). Foto/BPMI Setpres/Muchlis Jr

KITASIAR.com – Indonesia perlu mulai menata ekonomi hijau karena di masa depan negara-negara di dunia mulai meninggalkan barang-barang yang berasal dari energi fosil.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/11/2021).

“Di G20 omongan kita juga hanya itu-itu saja, orang larinya ke sini semuanya, ke green economy, dan kita sadar kita memiliki kekuatan besar di ekonomi hijau ini,” jelas Presiden.

Jokowi mengungkapkan bulan depan akan memulai membangun Green Industrial Park di Kalimantan Utara yang energinya dari green energy, dari Sungai Kayan.

Bacaan Lainnya

Dikatakannya, potensi energi hidro atau (hydro power) yang dimiliki oleh Sungai Kayan diperkirakan bisa memproduksi 11-13 ribu megawatt.

Selain Sungai Kayan, Indonesia juga memiliki lebih dari 4.400 sungai sedang dan sungai besar yang juga memiliki potensi untuk menghasilkan energi hijau.

“Sungai Mamberamo itu bisa kira-kira 24 ribu megawatt. Ini baru dua sungai. Kalau 4.400 sungai ini dilarikan ke hydro power, kita bisa bayangkan. Baru yang namanya hydro power,” tambahnya.

Menurut Jokowi, tak hanya lewat energi hidro, Indonesia juga memiliki energi hijau lainnya dalam bentuk geotermal atau energi panas bumi yang berpotensi menghasilkan 29 ribu megawatt. Selain itu, Indonesia juga masih memiliki potensi energi dari angin dan arus bawah laut.

“Inilah kekuatan yang harus kita sadari dan segera kita manfaatkan untuk ke depan demi anak cucu kita,” imbuhnya.

Jokowi menyadari untuk mewujudkan dibutuhkan investasi yang sangat besar. Untuk itu, ia mempersilahkan pihak swasta yang ingin masuk untuk berinvestasi di ekonomi hijau ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *