KITASIAR.com – Sebanyak empat ekor ternak jenis kerbau dan anjing milik warga Jorong Aia Taganang, Nagari Matua Hilia, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) diduga dimangsa harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).
“Dua anak kerbau yang dimangsa harimau sumatera itu berusia tiga tahun dan satu tahun, kerbau itu milik Basri Sutan Marajo (50),” kata Camat Matur, Subhan seperti dikutip Antara, Kamis (25/8/2022).
Subhan menerangkan kerbau yang dimangsa pada Sabtu (20/8/2022) itu mengalami luka pada bagian kaki kiri dan telah mendapatkan pengobatan dari petugas kesehatan hewan.
Subhan menambahkan satwa dilindungi Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya itu juga menyerang dua ekor anjing milik Ap (25) dan Eri (30).
Akibatnya, dua ekor anjing itu mati dan di lokasi kejadian ditemukan jejak kaki harimau sumatera itu.
“Jejak kaki harimau berada di sekitar pemukiman warga, bahkan harimau sumatera itu juga mengeluarkan suara pada Kamis (25/8/2022) pagi sehingga membuat masyarakat ketakutan dan tidak berani melakukan aktivitas ke kebun,” ujarnya.
Dengan kondisi itu, Subhan telah melaporkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar agar segera menangani konflik manusia dengan satwa liar ini.
“Saya telah melaporkan kejadian ke BKSDA Sumbar dan berharap segera ditangani agar tidak ada korban,” katanya.
Ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara tidak keluar rumah sendirian pada malam hari, mengandangkan ternak dan lainnya.
Sementara Wali Jorong Aia Taganang, Mustahidus Syahri menambahkan warga telah mengandangkan ternak mereka dekat rumahnya.
“Biasanya warga mengembalakan ternaknya di kebun pada malam hari dan sekarang sudah dibawa ke sekitar rumahnya,” katanya.
Ia mengakui jejak kaki harimau sumatera pernah ditemukan warga pada Maret 2022 dan tidak menyerang ternak warga.
Namun kejadian menyerang ternak warga ini pertama di daerah itu dan mungkin akibat ada pantangan yang dilanggar warga.
“Serangan harimau sumatera ini kejadian pertama dan sebelumnya hanya ditemukan jejak kaki,” tuturnya. (antara)