PESISIR SELATAN, KITASIAR.com – Bertekad untuk membangkitkan semangat agar tetap berkreatifitas di tengah Pandemi Covid-19, Pemerintah Nagari Koto Rawang, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) memfasilitasi pemuda dan pemudi setempat dengan pelatihan pembuatan papan karangan bunga.
Wali Nagari Koto Rawang, Derijol mengatakan keterampilan membuat karangan bunga dengan pernak-pernik tersebut memiliki potensi besar untuk menambah sumber pendapatan anak nagari.
“Ini kita fasilitasi agar pemuda dan pemudi kami di nagari Koto Rawang memiliki keterampilan baru, yang pada akhirnya punya kegiatan dan bernilai ekonomi,” jelas Derijol didampingi Sekretaris Nagari, Disel Manto saat diwawancarai kitasiar.com usai menggelar pelatihan di lingkungan kantor nagari setempat, Kamis (11/11/2021).
Derijol menilai seiring dengan kemauan pemuda-pemudi nagari, pembuatan karangan bunga memiliki pasar yang cukup tinggi untuk masyarakat lokal.
Terlebih saat kegiatan-kegiatan pesta pernikahan masyarakat maupun serah terima jabatan dan kegiatan seremonial lainnya.
Alhasil, pelatihan tersebut sebagai langkah awal untuk membuat generasi muda memiliki kegiatan positif sekaligus menjadi sumber pendapatan jika hasil keterampilan mereka dipesan oleh banyak konsumen.
Pelatihan pembuatan karangan bunga dengan menghadirkan narasumber dibidangnya sebelumnya telah dianggarkan melalui dana desa untuk tahun 2021.
Adapun sumber anggarannya berkisar Rp20 juta lebih dengan melibatkan 15 pemuda dan pemudi dari masyarakat dua kampung di Nagari Koto Rawang yang dilaksanakan selama empat hari.
Untuk tahap awal, mereka akan memiliki tiga papan karangan bunga siap jadi. Dan, untuk mendapatkan calon pelanggan, setiap peserta nantinya juga diminta untuk dapat mempromosikan.
Harga sewa satu papan karangan bunga tersebut nantinya bervariasi. Mulai dari Rp150 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung dari besar ukuran yang dipesan konsumen.
“Kami meyakini, keterampilan membuat karangan bunga ini akan memberikan kontribusi positif untuk peningkatan ekonomi. Sebab, kita melihat sudah menjadi tradisi masyarakat di Pesisir Selatan untuk memesan karangan bunga setiap ada alek atau pesta pernikahan, ucapan selamat para pejabat baik yang dilantik maupun yang serah terima jabatan,” ujarnya.
Untuk itu, kedepan setelah keterampilan tersebut dimiliki oleh peserta, maka pemerintah nagari tetap memberikan dukungan dengan berbagai bentuk fasilitas terkait untuk mendorong kemajuan pembuatan karangan bunga.
Rencananya, usaha tersebut akan dinaungi melalui Badan Usaha Milik Nagari (BUMnag) Koto Rawang dan dilaksanakan berdasar mekanisme yang diatur dengan sistem bagi hasil.
“Pada tahun-tahun berikutnya kita juga akan melakukan sejumlah pemberdayaan bagi masyarakat. Kita akan memilih apa saja potensi-potensi yang patut didukung untuk peningkatan ekonomi masyarakat desa,” tuturnya.