KITASIAR.com – Sebanyak 4.071 peserta mengikuti seleksi masuk (SIMA) akademik ujian tertulis di Universitas Andalas (Unand) Kota Padang, Sumatera Barat.
SIMA akademik ujian tulis ini bertujuan untuk merekrut calon mahasiswa yang memiliki kemampuan untuk memahami dan bernalar serta memiliki penguasaan materi untuk dapat menyelesaikan pendidikan pada program studi yang diminati.
Wakil Rektor I Universitas Andalas Prof. Mansyurdin, MS mengemukakan SIMA akademik ini terbagi dua yakni SIMA akademik nilai UTBK yang sudah diumumkan kelulusannya pada 26 Juni 2023 lalu dan SIMA akademik ujian tulis.
Disampaikannya, materi SIMA ujian tulis ini terdiri dari Tes Potensi Skolastik (TPS), untuk mengukur potensi kognitif, penalaran matematika serta literasi bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dan Tes Kompetensi Akademik (TKA) yang terdiri dari Kelompok Saintek (Matematika, Fisika, Kimia, dan Biologi): Kelompok Soshum (Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi); dan Kelompok Campuran.
Prof. Mansur menyebutkan total peserta yang mengikuti ujian ini sebanyak 4.071 terdiri dari 2.582 Saintek, 1.161 Soshum, dan 328 Campuran.
Selain itu, dalam pelaksanaan ujian ini yang berlangsung selama dua hari juga menyediakan posko layanan informasi di beberapa titik yang bertujuan untuk membantu para peserta agar tidak tersesat dalam mencari ruangan ujiannya. Kemudian juga menyediakan dokter, perawat serta ambulance selama pelaksanaan ujian.
Rektor Universitas Andalas Prof. Yuliandri mengungkapkan pelaksanaan SIMA akademik ujian tulis di hari pertama ini berlangsung dengan lancar dan tertib.
“Saya melihat, pelaksanaannya lebih lancar dan lebih tertib, sama dengan tahun sebelumnya serta juga kesiapan panitia lokasi dan pengawas,” ujar Rektor Yuliandri saat memantau pelaksanaan SIMA akademik ujian tertulis di Ruang Direktorat Teknologi Informasi (DTI) Gedung Perpustakaan Kampus Limau Manis, Senin (3/7/2023).
Lebih lanjut, ia menjelaskan SIMA Akademik pada prinsipnya memberikan kesempatan kepada lulusan SMA, SMK, MA dan sekolah sederajat lainnya serta paket C yang belum berhasil masuk PTN melalui SNBP dan SNBT.
“Kegagalan peserta dalam SNBP dan SNBT dapat disebabkan berbagai hal, yang bukan hanya karena ketidakmampuan akademik, namun lebih akibat kesalahan strategi memilih program studi yang tingkat keketatannya tergolong tinggi di suatu Perguruan Tinggi Negeri (PTN),” tuturnya. (*/ksr)
