SMPN 14 Solsel Terapkan Sekolah Ramah Anak, Guswa Okrita: Cegah Kekerasan dan Berikan Pelayanan Sama untuk Semua Peserta Didik

Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 14 Solok Selatan Gsuwa Okrita. Foto/DL.

KITASIAR.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 14 Kabupaten Solok Selatan (Solsel) Sumatera Barat menerapkan program Sekolah Ramah Anak (SRA).

Program itu diterapkan sebagai upaya pihak sekolah dalam rangka mencegah terjadinya tindak kekerasan serta dapat memberikan hak dan pelayanan yang sama terhadap peserta didik.

Bahkan program tersebut selaras dengan penerapan pembelajaran kurikulum merdeka melalui projek penguatan profil pelajar pancasila.

“Sekolah ramah anak ini menjadi upaya pencegahan terjadinya kekerasan terhadap anak yang mungkin terjadi di sekolah, termasuk menerima hak dan pelayanan yang sama untuk semua peserta didik, jelas Guswa Okrita, Kepala Sekolah SMPN 14 Solok Selatan, Sabtu (21/1/2023).

Bacaan Lainnya

Guswa mengatakan bahwa dalam program sekolah ramah anak itu, pelajar diberikan pengenalan serta pengetahuan hak dan pelayanan termasuk ragam kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Dari pengenalan dan pemahaman yang baik itu, diharapkan pelajar dapat menjadi pioner bagi pelajar lainnya. Tak hanya di sekolah, termasuk di lingkungan rumah masing-masing.

Sekolah Ramah Anak (SRA) bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak sekolah. Penerapan SRA ini tidak hanya mengandalkan peran dari pihak guru dan sekolah saja, melainkan juga dari siswa, orang tua, serta masyarakat.

Penerapan sekolah ramah anak tidak bisa berjalan oleh satu pihak semata. Kata Guswa, ia memerlukan kerjasama banyak pihak. Untuk lebih optimalnya, maka SMPN 14 Solok Selatan menjalin kerjasama dengan stakholder terkait.

Kerjasama tersebut dapat dilakukan dengan badan perlindungan anak, psikolog, pemerintahan nagari dan pihak lain yang berkompeten untuk memberikan materi terkait soal kekerasan dan hak pada tingkat pelajar.

Selain upaya menciptakan sekolah ramah anak, SMPN 14 Solok Selatan ini sebelumnya telah aktif menyuarakan anti kekerasan terhadap anak di sekolah.

Selain melindungi, menjamin, serta memenuhi hak anak, sekolah ramah anak juga turut mendukung partisipasi anak, khususnya dalam hal perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan, serta mekanisme pengaduan yang berkaitan dengan pemenuhan hak dan perlindungannya di sekolah dan dunia pendidikan

“Dengan sekolah ramah anak ini, diharapkan tidak ada lagi tindak kekerasan terhadap anak di sekolah serta dapat memberikan hak dan pelayanan yang sama tanpa adanya perbedaan,” tuturnya. (DL)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *