Sapi Kurban Kabur di Pekanbaru, Aksi Kejar-Kejaran 30 Menit Bikin Warga Heboh

KITASIAR.com — Suasana Idul Adha di kawasan Sukajadi, Kota Pekanbaru, Riau Sabtu (7/6/2025), mendadak riuh. Bukan karena padatnya arus lalu lintas atau suara klakson kendaraan, melainkan aksi nekat seekor sapi kurban yang kabur dari lokasi penyembelihan dan membuat warga sekitar kelabakan mengejarnya.

Sapi jantan berwarna cokelat susu itu melompat dan berlari kencang saat hendak disembelih di halaman Masjid Al-Khairat, Jalan Mangga. Spontan, aksi kejar-kejaran pun terjadi di tengah suasana pagi Idul Adha yang biasanya khidmat.

Menurut panitia kurban Masjid Al-Khairat, Dito Nigel, peristiwa terjadi saat panitia bersiap menyembelih 18 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Namun, saat tiba giliran sapi ke-16, hewan tersebut tiba-tiba berhasil melepaskan diri dari ikatannya dan melesat keluar.

“Panitia baru mau mengikat kakinya, eh tiba-tiba sapi ini ngamuk dan langsung kabur. Semakin dikejar, malah makin kencang larinya,” ujar Dito.

Bacaan Lainnya

Tak pelak, warga yang tengah menyaksikan prosesi penyembelihan langsung berhamburan. Anak-anak bersorak kegirangan, sebagian orang dewasa mengabadikan momen dengan ponsel, sementara beberapa pria dewasa berusaha mengejar sang sapi sambil membawa tali tambang.

“Kami dibuat keliling sama sapi ini. Lincah betul, susah ditangkap. Bahkan ada pengendara motor yang kaget pas sapi itu nyelonong,” kata Dito, tertawa.

Aksi kejar-kejaran berlangsung dramatis selama hampir 30 menit, melibatkan panitia dan warga yang terus berupaya mengepung sang sapi. Hewan tersebut akhirnya berhasil dijinakkan setelah terjebak di halaman sebuah ruko di sekitar Jalan Durian.

“Alhamdulillah, akhirnya sapi ke-16 bisa kita amankan juga,” tutur Dito lega.

Beruntung, insiden ini berakhir tanpa korban luka serius. Malah, bagi sebagian warga, peristiwa ini menjadi hiburan tak terduga di pagi Idul Adha.

“Baru kali ini lihat sapi lari sekencang itu, kayak atlet lari! Tapi seru juga sih, ada hiburan sebelum proses pemotongan,” ujar Bu Lina, salah seorang warga, sambil tertawa. (*/mc)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *