KITASIAR.com – Pungutan liar (pungli) dan aksi premanisme menjadi tantangan serius bagi sektor pariwisata di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menegaskan bahwa praktik tersebut harus diberantas demi menjaga kenyamanan wisatawan dan citra daerah.
“Saya minta kepada semua pihak untuk mencegah pungli pada lokasi wisata kita, orang bayar wajib ada karcisnya, termasuk juga aksi premanisme wajib dicegah,” tegas Bupati Hendrajoni, Senin.
Keluhan mengenai pungli di destinasi wisata sudah sering muncul di masyarakat. Bupati menyoroti bahwa aksi tersebut dapat merusak reputasi daerah dan membuat wisatawan enggan berkunjung.
“Orang tak akan mau berkunjung, kalau mereka tak nyaman, orang berwisata ingin kenyamanan,” tukasnya.
Selain itu, Bupati juga menyoroti pentingnya transparansi tarif makanan di tempat wisata.
“Jangan sampai orang merasa dicurangi, membayar harga yang tak sesuai dengan tarif,” ujarnya.
Oleh karena itu, setiap rumah makan dan restoran di Pesisir Selatan diwajibkan memiliki standar harga yang jelas.
“Jadi makanan dan UMKM sudah ada list harganya, jadi orang puas,” imbuhnya.
Penataan Wisata dalam 100 Hari Pertama
Dalam program 100 hari kerja, pasangan Bupati Hendrajoni dan Wakil Bupati Risnaldi fokus membenahi infrastruktur pariwisata serta mempercantik gerbang masuk Pesisir Selatan.
Kini, gerbang batas Pessel kembali semarak dengan lampu-lampu yang menyala terang setelah sebelumnya mati dan terbengkalai. Di Pantai Carocok, tenda-tenda yang menyesaki area parkir telah dipindahkan ke kios pujasera, memberikan pemandangan yang lebih rapi dan terbuka ke arah samudra.
Pengamat kebijakan publik, Epaldi Bahar, menilai langkah cepat pemerintahan baru patut diapresiasi.
“Bahkan publik dengan antusias memberikan dukungan, buktinya di medsos giat Pak Hendrajoni-Risnaldi viral dan direspon positif,” ungkapnya.
Mantan Ketua KPUD Pessel itu yakin bahwa program 100 hari ini akan membawa dampak positif bagi daerah.
“Artinya, kepercayaan publik tumbuh, sehingga dukungan positif masyarakat akan menjadi energi tersendiri bagi Pemda,” tutupnya.
Dengan langkah konkret ini, diharapkan sektor pariwisata Pesisir Selatan semakin berkembang dan mampu menarik lebih banyak wisatawan dengan pelayanan yang nyaman, aman, dan transparan.
(*/jf)