KITASIAR.com – Kejuaraan Hapkido memperebutkan piala Bupati Pesisir Selatan (Pessel) akhirnya resmi digelar di GOR Zaini Zein Painan, Sabtu (17/12/2022).
Kompetisi tersebut merupakan yang pertama digelar di Sumatera Barat, dimana Pesisir Selatan sebagai tuan rumah.
Ketua Pengcab Hapkido Pesisir Selatan Rolef mengatakan kejuaraan tersebut diikuti oleh ratusan atlet di 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat.
“Ini merupakan kejuaraan pertama digelar di Sumatera Barat yang kita laksanakan di Pesisir Selatan. Kita berupaya dan berjuang semaksimal mungkin. Dengan dukungan berbagai pihak dan dengan segala keterbatasan dana, kita mampu menggelar kejuaraan ini,” jelasnya.
Rolef pun menyebutkan cabang olahraga Hapkido bukanlah cabang olahraga yang baru. Olahraga asal Korea itu sudah ada sejak 2011 lalu.
Di Pesisir Selatan, sejak setahun terakhir, ia berusaha mencari bibit atlet potensial dengan menyasar institusi pendidikan yaitu para pelajar yang memiliki minat serius bergabung di Hapkido.
Ia mendatangi setiap sekolah di kecamatan dan mengenalkan olahraga Hapkido kepada para pelajar.
“Nah, berangkat dari sana kita melihat ada sebagian pelajar yang memang memiliki minat yang tinggi untuk bergabung di Hapkido. Lalu, mereka kita latih untuk mengasah kemampuan yang lebih baik,” katanya.
Rolef pun menginisiasi untuk menyelenggarakan Kejuaraan Hapkido pertama di Sumatera Barat. Alhasil, resmi digelar pada 17-18 Desember 2022.
Ternyata, hal ini turut diberi dukungan positif oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Pesisir Selatan.
“Saya mengucapkan apresiasi yang luar biasa untuk Ketua Koni Pesisir Selatan, Toni Mardianto. Beliau mensupport Cabor Hapkido. Saya pun menjadi lebih tertantang bagaimana Hapkido ini terus berkembang dan melahirkan atlet-atlet potensial yang mampu meraih prestasi yang lebih banyak di tingkat nasional,” ulasnya.
Pada Kejuaraan Hapkido di Gor Zaini Zein itu, atlet dari Pesisir Selatan yang ikut bertarung sebanyak 47 orang. Mereka adalah atlet pilihan yang juga telah mengikuti program Training Center (TC).
Kemudian, secara keseluruhan total atlet yang mengikuti kompetisi Hapkido dari 15 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat sebanyak 230 orang termasuk official.
Dalam kejuaraan itu terdapat sejumlah kategori yang diperlombakan yakni mulai nomor Daeryun (laga), Hyung (seni jurus), Hoshinsul (seni bertarung praktis), Mugi Hyung Geom (seni pedang), dan seni lompatan Wal Jang serta Gijang.
“Jadi di Hapkido itu tidak hanya soal laga saja. Tapi, di dalamnya terdapat berbagai seni. Yaitu seni jurus, seni bertarung, seni pedang dan lompatan. Jadi, banyak pilihan ketika bergabung di Hapkido, yang jelas menyesuaikan dengan minat dan bakat atlet,” ujarnya.
Dengan adanya pembinaan dan pelatihan atlet Hapkido secara instensif dan berkala, Rolef juga meyakini para atletnya mampu meraih banyak medali emas pada kejuaraan Porprov 2023 mendatang.
Bupati Pesisir Selatan, Rusma Yul Anwar yang membuka secara resmi Kejuaraan Hapkido di Gor Zaini Zein memberikan apresiasi yang begitu besar kepada Pengcab dan panitia yang sudah berupaya menggelar kegiatan olahraga itu.
Kata Bupati, kehadiran Hapkido di Pesisir Selatan menambah warna-warni cabang olahraga di Negeri yang berjuluk sejuta pesona.
“Kehadiran hapkido itu melengkapi berbagai cabang olahraga di daerah ini. Dengan penambahan cabang olahraga dan disosialisasikan kepada pelajar, itu bisa mencapai prestasi, sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki,” ucapnya.
Disamping itu, dengan beragamnya pilihan cabang olahraga yang tersedia, maka akan dapat mengembangkan minat dan bakat pelajar.
Selaku pemerintah daerah, Bupati Rusma Yul Anwar akan mendukung kegiatan-kegiatan olahraga yang bernilai positif tersebut.
“Dan dalam kejuaraan ini, saya berpesan kepada atlet untuk terus menjaga sportivitas. Begitu pun dengan dewan juri. Berikan semua hak-hak atlet tanpa ada perekayasaan,” pintanya.
Selain Bupati, Pembina Hapkido Pesisir Selatan, Feby Rifli dan Pengurus Daerah (Pengda) Hapkido Sumatera Barat, Risnaldi Ibrahim memberikan motivasi agar Hapkido tetap jaya dan tampil maksimal dalam kejuaraan yang diselenggarakan.
Menurut Feby, Hapkido adalah salah satu sarana untuk meminimalisir pelajar dari perbuatan atau perilaku negatif.
Dengan adanya Hapkido, pelajar akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan kegiatan olahraga. Dampak negatif dari narkoba, pornografi, perkelahian atau pun pengaruh perkembangan teknologi dapat ditekan sejak dini.
“Adek-adek yang bergabung di Hapkido ini adalah langkah yang tepat untuk meraih prestasi. Karena jika kita berprestasi tentu banyak peluang dan kesempatan yang bakal kita raih. Dan bisa jadi suatu saat akan menjadi peluang pekerjaan,” tuturnya.
Ketua Pengda Hapkido Sumatera Barat, Risnaldi Ibrahim menyampaikan bahwa cabang olahraga Hapkido juga memiliki sejumlah budaya yang harus dipatuhi oleh atlet.
Budaya itu menjadikan atlet untuk selalu bersikap baik dan tidak arogan.
“Jadi atlet itu, baik menang atau kalah tidak boleh sombong. Sikap sportivitas harus tertanam kuat dalam diri kita,” katanya.
Ia melanjutkan budaya yang perlu ditanamkan oleh atlet Hapkido diantaranya mempertahankan budaya silahturahim ukhuwah persahabatan.
Kemudian, tidak boleh sombong dan menjunjung tinggi kejujuran.
“Tetap semangat. Selamat bertanding. Dan bersiap-siap juga untuk Porprov 2023 mendatang,” tutupnya. (nik)