HUT ke-75 Pesisir Selatan Ditandai Taburan Prestasi

Gerbang memasuki Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) dari Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

KITASIAR.com – Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat layak bersyukur dengan berbagai torehan prestasi yang dicapai daerah, khususnya semangat pulih dari dampak pandemi COVID-19.

Trend positif terus membayangi sejak dua tahun terakhir. Pandemi yang bermula dari Provinsi Wuhan, China itu berdampak luas terhadap berbagai lini kehidupan di muka bumi ini.

Tak hanya membuat ketar-ketir dunia medis semata, tapi turut memporak porandakan perekonomian global, termasuk Indonesia. Bahkan dunia berada di ambang resesi ekonom.

Kegiatan usaha banyak yang berguguran. Tingkat pengangguran dan kemiskinan membumbung. Sebagian pembangunan terpaksa ditunda. Tak pelak resesi nyaris menghantam daerah.

Bacaan Lainnya

Namun semangat untuk pulih seperti sedia kala tetap berkobar. Pemerintah kabupaten melalui koordinasi pemerintah pusat terus berupaya keras membalikan keadaan lewat berbagai program dan strategi.

Upaya yang didasari semangat juang yang tinggi dari semua komponen, baik pusat maupun daerah akhirnya berbuah manis. Mulai menunjukan hasil. Secercah harapan secara perlahan mulai tampak.

Tak ayal, kinerja perekonomian Kabupaten Pesisir Selatan terkonfirmasi tumbuh pesat, dari -1,11 persen di 2020, naik menjadi 3,37 persen pada 2021. Bahkan di atas capaian provinsi yang 3,29 persen.

“Tentu tidak lepas dari kolaborasi dan kerja keras semua pihak, utamanya peran aktif masyarakat. Ini bukti jika ‘kita bisa,’ tegas bupati Rusma Yul Anwar jelang Paripurna ulang tahun Pesisir Selatan ke-75 di Painan.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Pesisir Sepatan Dalam Angka (PSDA) 2023 yang dirilisnya mencatat laju pertumbuhan positif itu pun terus berlanjut pada 2022, dengan capaian 4,02 persen.

Kinerja positif itu tidak saja datang dari pertumbuhan ekonomi, tapi di semua lini makro ekonomi daerah. Pengangguran terbuka pun mengalami penurunan cukup pesat, hanya di kisaran 4 persen saja.

Angka tersebut lebih rendah dari rata-rata tingkat pengangguran terbuka Sumaterag8 Barat yang di atas 5 persen, bahkan Pesisir Selatan sukses menekan saat gelombang PHK akibat pandemi.

Kebijakan hilirisasi produk potensi lokal dan kemudahan berusaha yang kini digulirkan pemerintah kabupaten tidak hanya berefek positif terhadap investasi dan produksi, tapi juga pada ketenagakerjaan.

Kegiatan hilir potensi unggulan daerah seperti pertanian dan perikanan melalui sentuhan industri mulai menggeliat. Nilai produksi industri pengolahan dalam PDRB bergerak positif.

Sepanjang 2022 tercatat lebih dari Rp741 miliar, melampaui target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang hanya mematok Rp703 miliar.

Pemerintah kabupaten bahkan menetapkan nilai produksi industri pengolahan sebagai PDRB unggulan dalam menuju kemandirian ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat.

Geliat kinerja sektor industri pengolahan dan usaha kreatif turut menurunkan angka kemiskinan, seiring perputaran uang dan konsumsi rumah tangga pekerja yang naik.

Angka kemiskinan di Pesisir Selatan pada 2022 turun sebesar 81 basis point, menjadi 7,11 persen dari periode tahun sebelumnya yang mencapai 7,92 persen.

Pada periode tersebut kisaran 4 ribu jiwa masyarakat keluar dari kategori penduduk miskin, dari lebih kurang sekitar 37 ribu jiwa pada 2021, kini menjadi 33 ribu saja.

Begitu pula dengan program peningkatan kualitas sumber daya manusia yang mulai membuahkan hasil. 85 persen masyarakat sudah terlindungi jaminan kesehatan.

Kemudian meniadakan segala pungutan biaya sekolah sesuai jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan kabupaten melalui pemberian subsidi dari APBD.

Mendirikan sekolah unggul untuk jenjang pendidikan SMP, dengan harapan kelak mereka sebagai generasi penerus bangsa dapat diterima di sekolah lanjutan terbaik.

Bupati berharap Pesisir Selatan dapat melahirkan generasi berdaya saing, selaras dengan target pemerintah secara nasional mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.

“Ya, kini percontohan untuk satu sekolah di SMPN 7 Kecamatan Sutera,” ungkap bupati.

Meski begitu bupati menegaskan capaian demi capaian itu pastinya tak lepas dari peran serta kinerja terbaik para pemimpin daerah terdahulu.

Karena itu, jangan tepuk dada dan jumawa. Tantangan pembangunan ke depan justeru semakin berat, di tengah kompleksitas persoalan saat ini.

Bupati mengajak seluruh komponen, khususnya aparatur daerah untuk tetap bekerja sebaik mungkin membangun masa depan Pesisir Selatan yang lebih cerah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *