KITASIAR.com- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melaksanakan kegiatan penelitian di Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Penelitiannya tentang Jejak Kebencanaan dalam Penamaan Tempat di Sumatera Barat, Studi Folklor dan Tradisi Lisan.
Peneliti Ahli Madya BRIN, Musfeptial mengatakan pihaknya melakukan pendataan dengan meminta sejumlah informan untuk mengisi quesioner yang telah disiapkan.
Pengisian quesioner dengan jumlah 10 orang informan tersebut digelar di kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pesisir Selatan.
“Pendataannya itu, yang ada hubungannya dengan nama-nama yang ada di Pesisir Selatan dan jejak-jejak kebencanaan,” katanya, Rabu (2/11/2022).
Musfeptial menyebutkan terdapat empat daerah di Sumatera Barat yang menjadi sasaran penelitian BRIN. Diantaranya, Kabupaten Pesisir Selatan, Pasaman Barat, Agam dan Batu Sangkar.
“Jadi, di masing-masing daerah itu, nanti kami meminta masing-masing 10 informan untuk mengisi quesioner. Dan juga dua orang narasumber yang berasal dari tokoh masyarakat dan tokoh budaya,” ujarnya.
Penelitian tersebut dinilai penting karena nantinya bertujuan untuk mitigasi bencana. Lanjut dia, hasil penelitian itu dapat menjadi masukan dan saran bagi pemerintah daerah.
“Sehingga daerah tertentu yang rawan bencana, maka perlu penanganan khusus, dalam penataan tata ruang,” katanya lagi.
Di Pesisir Selatan, penelitian oleh BRIN ini bakal berlangsung selama empat hari. Pejabat yang ditugaskan terdiri dari dua orang peneliti ahli muda, dua orang peneliti ahli madya, satu orang peneliti ahli pratama dan dua orang lektor kepala.
“Pengambilan data untuk penelitian ini sebenarnya selama 12 hari untuk empat daerah. Dan untuk wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dilakukan sejak 31 Oktober hingga 3 November 2022,” ucapanya.
Musfeptial berharap kegiatan peneilitan ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga hasilnya juga akan diberikan kepada masing-masing kabupaten/kota sesuai dengan tujuan awalnya.
Sekadar informasi, di Sumatera Barat terdapat 57 orang peneliti BRIN. BRIN juga memfasilitasinya para sivitasnya untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dari mana saja.
“Kalau di Padang itu kita namakan Co Working Space (CWS) atau tempat kantor bersama. Kami stand di Padang, namun tetap sebagai pegawai dari BRIN Jakarta. Dan kami siap membantu kabupaten/kota dalam rangka peningkatan SDM,” Tuturnya. (niko).